TEMPO.CO, Jakarta - Cinta tanpa syarat, barang kali itulah kalimat yang pantas menggambarkan kisah asmara pasangan asal Malaysia, Chan Teck Kong, 80 tahun dan Peggy Chai, 76 tahun. Kedua sejoli itu mengikat janji suci saat keduanya sudah memasuki usia senja dan Chai menderita kanker ovarium stadium 4.
Dikutip dari malaymail.com, Selasa, 15 Januari 2019, Chai memiliki keinginan terakhir sebelum dijemput kematian, yakni ingin menikahi pujaan hatinya, Chan. Chai berstatus janda.
Dia berjumpa dengan Chan lebih dari 30 tahun silam ketika dia mendaftar di kelas menari yang diadakan Chan. Chai yang suaminya sudah meninggal, perlahan mulai membuka hati pada Chan, yang berstatus bujang.
Baca: Sakit Kanker Stadium 4, Pasangan Ini Tetap Bertunangan
Chai di rawat di rumah sakit umum Sarawak, Kuching, Malaysia dan sejak dua bulan lalu, dia dipindah di unit palliative care. Sedangkan Chan, sejak 2015 memutuskan pensiun agar bisa merawat Chai.
Baca: Cara Ramah Merawat Pasien Kanker Stadium Akhir
Mengetahui waktunya tak lama lagi di dunia, Chai pada Jumat, 4 Januari 2019, mengatakan pada seorang pendeta yang rutin mengunjungi pasien dengan penyakit tingkat akhir di rumah sakit tersebut, kalau dia ingin menikah dengan Chan. Saat pendeta menyampaikan hal ini pada Chan, dia pun langsung menyetujuinya.
Tanpa membuang tempo, pada Jumat, 11 Januari 2019, pernikahan kedua sejoli ini pun dilakukan. Upacara pernikahan mereka digelar sederhana, dengan iringan alunan biola. Chai masuk ruangan dengan menggunakan kursi roda.
“Saya akan merawatnya hingga hari-hari terakhirnya. Saya sangat mencintainya hingga kata-kata tak bisa menggambarkannya,” kata Chan, dalam janji sucinya.
Sebuah rekaman video Chan mendorong kursi roda mempelai pengantin perempuan tersebar di Facebook. Chan yang sangat mencintai Chai, berterima kasih pada para dokter, perawat dan staf rumah sakit yang telah membantu mewujudkan permintaan terakhir Chai.