TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Turki dengan kehancuran ekonomi jika menyerang sekutu Kurdi di Suriah.
Baca:
Ancaman Trump ini melemahkan mata uang Turki dan memicu kritik balik dari Ankara. Mata uang lira melemah 1 persen menjadi 5.52 per dolar.
Hubungan kedua negara anggota NATO ini menegang karena AS mendukung milisi Unit Perlindungan Rakyat YPG dari etnis Kurdi. Sementara pemerintah Turki menuding YPG merupakan perpanjangan dari Partai Pekerja Turki, yang terlarang dan dicap sebagai kelompok teroris terkait upaya memisahkan diri selama dua dekade terakhir.
Baca:
Trump mencuit pada Senin, 14 Januari 2019 soal penarikan pasukan AS dari Suriah sambil menyerang titik-titik tertentu lokasi kelompok ISIS.
“Akan menyerang lagi dari basis terdekat jika mereka muncul lagi. Akan menghancurkan Turki secara ekonomi jika mereka menyerang Kurdi. Menciptakan zona aman 20 mil. Sebaliknya, tidak ingin Kurdi memprovokasi Turki,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada Ahad, 13 Januari 2019.
Erdogan mengatakan pasukan Turki dan sekutunya di Suriah berada di 6 kilometer Afrin pusat. [Khalil Ashawi/Reuters]
Trump berkicau bahwa Rusia, Iran dan Suriah merupakan negara-negara penerima manfaat terbesar dengan kebijakan jangka panjang AS menghancurkan ISIS di Suriah.
Baca:
“Kita juga mendapat manfaat tapi saatnya sekarang menarik pulang pasukan kita. Hentikan PERANG TANPA AKHIR!”
Cuitan itu mendapat tanggapan dari juru bicara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. “Pak @realdonaldtrump Sebuah kesalahan fatal untuk menyamakan bangsa Kurdi Suriah dengan PKK, yang masuk dalam daftar teror AS, dan cabangnya di Suriah yaitu PYD/YPG,” Ibrahim Kalin lewat cuitan di Twitter.
Mr @realDonaldTrump Terrorists can’t be your partners & allies. Turkey expects the US to honor our strategic partnership and doesn’t want it to be shadowed by terrorist propaganda.
— Ibrahim Kalin (@ikalin1) January 13, 2019
There is no difference between DAESH, PKK, PYD and YPG. We will continue to fight against them all. https://t.co/Yyzgyp9RQ4
Baca:
Kalin melanjutkan,”Teroris tidak bisa menjadi mitra dan sekutu Anda. Turki mengharapkan AS menghormati kemitraan strategis dan tidak ingin hubungan ini dibayangi oleh propaganda teroris,” kata Kalin, yang baru saja bertemu dengan penasehat keamanan Trump yaitu Joh Bolton, pada pekan lalu.