TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta agar negara-negara Liga Arab berbaikan dengan Qatar. Pompeo menyayangkan krisis diplomatik dan perpecahan ini berlangsung terlalu lama dan mengancam persatuan regional yang diperlukan untuk melawan Iran.
Anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, serta Mesir memutuskan hubungan diplomatik, transportasi, dan perdagangan dengan Qatar pada Juni 2017, menuduhnya mendukung terorisme dan musuh regional mereka, Iran. Namun Qatar membantah tudingan ini.
Baca: Qatar Siap Bangun Militer Mandiri dan Gandakan Pasukan
Amerika Serikat, sekutu GCC yang beranggotakan enam negara, melihat keretakan itu sebagai ancaman terhadap upaya menahan pengaruh Iran.
Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani. REUTERS
"Ketika kita memiliki tantangan bersama, perselisihan antara negara-negara dengan tujuan bersama tidak pernah membantu," kata Pompeo, yang sedang melakukan tur di Timur Tengah, mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Qatar, Doha, dikutip dari laporan Reuters, 14 Januari 2019.
Baca: Bangun Kanal Pisahkan Qatar, Arab Saudi Siapkan Rp 11 Triliun
Qatar yang kaya gas alam mengatakan boikot melanggar kedaulatannya dan mulai menjauhkan diri dari negara tetangganya, termasuk membangun kemitraan dagang baru, memperkuat hubungan dengan Turki dan keluar dari OPEC. Langkah-langkah itu memperdalam perselisihan dan menjauhkan peluang rekonsiliasi.
Baca: Qatar Keluar OPEC Mulai 1 Januari 2019, Ini Alasannya...
Arab Saudi dan UEA telah berulang kali meyakinkan AS bahwa perselisihan dengan Qatar tidak akan mempengaruhi kerja sama pertahanan.