Penelitian melampirkan data yang menyorot 10 provinsi di Kanada. Antara 1976 dan 2009, persentase perempuan dalam pemerintahan provinsi meningkat enam kali lipat dari 4,2 persen menjadi 25,9 persen, sementara tingkat kematian dari semua indikator penyebabnya menurun sebesar 37,5 persen (dari 8,85 menjadi 5,53 persen kematian per 1.000 orang).
Berdasarkan temuan tersebut, hasil riset membuktikan hipotesis yang menyebut perempuan, faktanya, memicu pertumbuhan kesehatan populasi.
Yang menarik, perempuan dalam pemerintahan di Kanada memiliki efek yang lebih besar pada tingkat kematian laki-laki daripada pada perempuan (1,00 banding 0,44 kematian per 1.000 orang).
Dalam penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa empat jenis pengeluaran pemerintah provinsi menunjang prediksi tingkat kematian yang lebih rendah, seperti perawatan medis, perawatan pencegahan, layanan sosial lainnya, dan pendidikan pasca-sekolah menengah. Anggaran pengeluaran ini secara spesifik dikampanyekan oleh politikus perempuan.
Baca: 10 Negara Paling Tidak Aman Bagi Perempuan, Ada Amerika Serikat
Menariknya, peran perempuan dalam pemerintahan tidak tergantung pada pandangan politiknya, entah mereka sayap kiri, kaum sentris, atau sayap kanan.
Ideologi liberal, sosialis, konservatif tidak berbanding dengan tingkat kematian namun lebih kepada jumlah perempuan yang terpilih. Ini membuktikan hipotesis perempuan lebih bisa bekerja kolaboratif atau bipartisan daripada rekan prianya di pemerintahan.
Berdasarkan penelitian ini, perempuan di pemerintahan bukan hanya sekadar memberikan kesetaraan gender dan menguatkan nilai demokrasi, namun perempuan dalam pemerintahan memberikan kontribusi penting bagi negara.