TEMPO.CO, Damaskus - Koalisi militer penentang Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang dipimpin Amerika Serikat, memulai proses menarik pasukannya mundur dari wilayah Suriah. Hal itu disebutkan seorang juru bicara militer Amerika Serikat, Jumat 11 Januari 2019 waktu setempat.
Bulan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan menarik 2.000 tentara AS yang bergabung bersama Washington untuk melawan ISIS di Suriah. Pejabat senior AS mengaku terkejut dengan keputusan Menteri Pertahanan Jim Mattis, yang memilih mundur sebagai bentuk protes.
Baca : Erdogan Kritik Bolton Soal Milisi Kurdi di Suriah Utara
"Koalisi sudah memulai proses penarikan dari Suriah. Demi alasan keamanan, kami tidak akan menyebutkan jadwal tertentu, lokasi atau pergerakan pasukan," ucap Kolonel Sean Ryan dilansir dari Reuters.
Dilaporkan oleh agensi berita RIA Rusia yang mengirimkan pasukan ke Suriah untuk membantu pemerintahan Damaskus, mengatakan menangkap impresi bahwa AS menginginkan untuk tetap tinggal kendati telah mengumumkan penarikan tentara mereka.
Warga di sekitar perbatasan yang biasa digunakan pasukan AS sebagai akses masuk dan keluar Suriah dari Irak, mengaku belum melihat pergerakan besar dari tentara AS pada hari Jumat ini.
Kebijakan AS menimbulkan ketidakjelasan baru dalam perang Suriah yang telah berjalan selama delapan tahun belakangan. Keputusan ini juga menyebabkan kebingungan serta kosongnya keamanan di bagian utara dan timur Suriah, di mana tentara AS ditempatkan sebelumnya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan menarik pasukannya dari Suriah pada Rabu, 19 Desember 2018.
Sementara itu, Turki mentargetkan untuk mengejar kampanye menentang Kurdi yang telah bekerja sama dengan Amerika Serikat. Adapun Rusia dan Iran yang membekingi pemerintahan Suriah melihat peluang untuk mendapatkan kembali sejumlah besar wilayah kekuasaan.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menyarankan untuk melindungi aliansi Washington dengan Kurdi, adalah pra-kondisi penarikan tentara AS. Kebijakan yang menghasilkan teguran dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut komentarnya sebagai 'kesalahan serius'.
Simak juga :
Ditarik, Komandan AS Minta Pasukan Kurdi di Suriah Dipersenjatai
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah mengelilingi Timur Tengah sepanjang minggu ini untuk memastikan hubungan Washington dan komitmennya bagi keamanan regional. Mike menegaskan penarikan tidak akan dibatalkan meskipun terdapat ancaman dari Turki.
Kelompok Kurdi yang menguasai bagian utara Suriah telah beralih ke Moskow dan Damaskus dengan harapan mencapai kesepakatan politik yang akan mencegah Turki dan melindungi otonomi mereka di utara.
FIKRI ARIGI | REUTERS