TEMPO.CO, Jakarta - Eks Presiden Bank Dunia atau World Bank, Jim Yong Kim, akan bergabung dengan perusahaan swasta Global Infrastructure Partners (GIP), sebuah perusahaan ekuitas berbasis di New York, AS.
Jim Yong Kim akan diperbolehkan bekerja di perusahaan tersebut periode penangguhan satu tahun di mana ia dilarang melakukan bisnis setelah mundur dari Bank Dunia, menurut Financial Times, 10 Januari 2019.
Baca: Respons Sri Mulyani Soal Mundurnya Presiden Bank Dunia
Pengunduran diri Kim mengejutkan dunia ekonomi dan para staf Bank Dunia yang berbasis di Washington, di mana ia seharusnya masih menjabat sampai 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) sebelum melakukan sesi foto bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun
"Di GIP ia akan bekerja pada investasi infrastruktur di negara-negara berkembang, yang merupakan bisnis inti Bank Dunia," ungkap laporan Financial Times.
Bahkan sebelum kepergian resminya dari World Bank pada 1 Februari, Kim telah menyampaikan kepada para direkturnya bahwa setiap hari ia telah memperlajari proyeknya mendatang. Namun Kim dilarang berbisnis dengan Bank Dunia selama masa kerja setahun di GIP.
Kim telah setuju menerima penangguhan kerja selama setahun tersebut.
Baca: Mundur Mendadak, Apa Rencana Presiden Bank Dunia Selanjutnya?
Mengutip laporan Straits Times, kedekatan Jim Yong Kim dengan GIP dimulai enam minggu lalu saat KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.
Kim memberi isyarat dengan menekankan bahwa memanfaatkan dana investasi sektor swasta adalah kunci untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan anggaran publik.
Dewan Direksi Bank Dunia sendiri akan membahas pengganti Jim Yong Kim dalam pertemuan pekan depan.