Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnalis Turki Dipenjara Atas Laporan Investigasi Paradise Papers

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Jurnalis perempuan Turki, Pelin Unker, (tengah) dijatuhi hukuman penjara selama 13 bulan karena mengungkap bisnis perusahaan bekas PM Turki, Binali Yildirim, dan kedua putranya, yang tercantum dalam dokumen Paradise Papers pada 2017. Hurriyet Daily News
Jurnalis perempuan Turki, Pelin Unker, (tengah) dijatuhi hukuman penjara selama 13 bulan karena mengungkap bisnis perusahaan bekas PM Turki, Binali Yildirim, dan kedua putranya, yang tercantum dalam dokumen Paradise Papers pada 2017. Hurriyet Daily News
Iklan

TEMPO.CO, Ankara -- Jurnalis perempuan asal Turki, Pelin Ünker, dijatuhi hukuman penjara karena liputan investigasi mengenai Dokumen Paradise Papers, yang merupakan dokumen rahasia berisi investasi luar negeri sejumlah tokoh politik dan pengusaha dar berbagai negara.

Baca:

 

Unker dituduh telah memfitnah bekas Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, dan kedua putranya.

Ünker melaporkan Yildirim dan anaknya memiliki perusahaan di Malta dan melakukan transaksi gelap lewat pemberitaan di surat kabar Turki, Cumhuriyet.

Pengadilan Caglayan Istanbul menjatuhkan hukuman penjara 12 bulan kepada anggota International Consortium of Investigative (ICIJ) ini dengan alasan pencemaran nama baik dan penghinaan. Unker juga dikenai denda sebesar US$1.615 atau setara dengan Rp 22 juta.

Baca:

 

Menanggapi keputusan pengadilan ini, pengacara Ünker, Tora Pekin, memberikan pembelaan atas pekerjaan jurnalistik yang dilakukan Ünker. Pekin berargumentasi hasil investigasi ini akurat dan demi kepentingan publik. Putusan ini juga dianggap tidak adil karena yang menulis mengenai isu Paradise Papers tidak hanya Ünker.

"Isu mengenai Paradise Papers diberitakan di berbagai penjuru dunia namun yang satu-satunya diadili untuk itu adalah Pelin Ünker," kata Pekin seperti dikutip dari situs icij.org.

Ünker angkat bicara mengenai hukuman yang dijatuhkan padanya. Dia mengatakan akan mengajukan banding atas putusan pengadilan. Putusan ini dianggap tidak biasa karena para penuntut mengakui bahwa artikel yang dia tulis benar.

Ünker menambahkan, putusan hukuman yang diberikan untuknya dianggap tidak mengejutkan. Dia sudah mengira ini akan terjadi dari sejak awal menulis kasus ini. Menurutnya, jurnalis di Turki sudah terbiasa diancam atas motif politik.

Baca:

 

"Jurnalis telah berjuang dengan hal-hal semacam ini di Turki selama bertahun- tahun. Saya hanyalah salah satunya," kata Ünker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pengkritik, seperti dilansir Hurriyet Daily News, menuding Yildirim telah melanggar konstitusi Turki karena maju sebagai calon Walikota Instanbul padahal saat ini masih menjadi ketua parlemen. Pengkritik mengatakan konstitusi mewajibkan ketua parlemen bersikap imparsial.

Pada November 2017, Cumruhiyet menerbitkan serangkaian cerita sebagai bagian dari hasil investigasi mengenai Paradise Papers. Cerita itu mengungkap bagaimana para politisi, perusahaan multinasional, dan penjahat ekonomi menyembunyikan uang di "surga pajak lepas pantai".

Ünker dan Cumhuriyet melaporkan transaksi gelap yang dilakukan penguasa di Turki seperti rekan politik dan anggota keluarga Presiden Erdogan.

Baca:

 

Dalam laporan itu, dua anak Yildirim, Erkam dan Bulent Yildirim, dikatakan terlibat dalam kegiatan perusahaan pelayaran yang berbasis di lepas pantai Malta. Perusahaan itu adalah Hawke Bay Marine Co. Ltd. dan Black Eagle Marina Co. Ltd.

Seperti dilaporkan Cumhuriyet, satu perusahaan lepas pantai itu bekerjasama dengan perusahaan bisnis di Turki lalu mendapatkan US$ 7 juta atau sekitar Rp98 miliar dari pemerintah Turki atas tender penelitian dan pengiriman. Pemilik perusahaan bisnis itu disebutkan rekan bisnis Binali Yildirim sebelum dia terjun ke dunia politik.

Sebelum laporan ini diterbitkan oleh surat kabar Cumhuriyet, keluarga Yildirim tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan Cumhuriyet.

Namun, setelah publikasi bekas Perdana Menteri Turki itu memberikan pembelaan bahwa perusahaan-perusahaan lepas pantai itu bagian dari industri maritim global.

Kebebasan pers di Turki dapat terbilang rendah. Reporters Without Borders (RSF) mengurutkan kebebasan pers di Turki ke level 157 dari 180 negara pada tahun 2018. Menurut RSF, Turki adalah penjara terbesar di dunia untuk jurnalis.

Direktur ICIJ, Gerard Ryle, mengecam putusan pengadilan Istanbul terkait liputan berdasarkan Dokumen Paradise Papers. Dia menyebutnya sebagai bentuk serangan terhadap kebebasan pers di Turki. “Putusan yang tidak adil ini berupaya membungkam berita yang adil dan akurat. Tidak lebih dari itu,” kata Ryle.

NAURA NADY | INTERNATIONAL CONSORTIUM OF INVESTIGATIVE JOURNALISTS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

4 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

4 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

4 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

5 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

8 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang pengolahan ban bekas di Marelan, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 17 November 2023. Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar gudang tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

9 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

9 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

10 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

11 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.