TEMPO.CO, Kopenhagen – Uni Eropa membekukan aset milik unit intelijen Iran dan dua stafnya pada Selasa, 8 Januari 2019. Ini terkait tudingan lembaga intelijen Iran terlibat melakukan dua pembunuhan di Belanda. Prancis dan Denmark menuduh Teheran berencana melakukan serangan di Eropa.
Baca:
“UE sepakat untuk mengenakan sanksi kepada Lembaga Intelijen Iran atas plot pembunuhan di wilayah Eropa. Ini sinyal kuat dari UE bahwa kami tidak akan menerima perilaku itu,” kata Anders Samuelsen, menteri Luar Negeri Denmark, lewat Twitter seperti dilansir Reuters pada 8 Januari 2019 waktu setempat.
Langkah ini dinilai bersifat simbolis karena satu dari dua pelaku dipenjara di Belgia. Namun, ini menandai UE mengenakan sanksi kepada Iran pertama kali sejak mencabut sanksi tiga tahun lau menyusul kesepakatan nuklir 2015 dengan enam negara besar.
Baca:
Keputusan ini juga menyatakan unit intelijen Iran dan dua orang stafnya sebagai teroris. Ini menyusul pengungkapan oleh Denmark dan Prancis pada tahun lalu bahwa ada dugaan lembaga intelijen Iran merancang plot pembunuhan di negara mereka.
Prancis, misalnya, meyakini lembaga intelijen Iran berada di belakang serangan bom gagal di Paris beberapa waktu lalu. Serangan itu ditujukan kepada aksi unjuk rasa yang digelar MEK di Paris.
Important day for European Foreign Policy! EU just agreed to enact sanctions against an Iranian Intelligence Service for its assassination plots on European soil. Strong signal from the EU that we will not accept such behavior in Europe.
— Anders Samuelsen (@anderssamuelsen) January 8, 2019
Sedangkan pemerintah Denmark mengatakan telah menggagalkan lembaga intelijen Iran untuk membunuh seorang tokoh oposisi Arab di wilayahnya.
Baca:
Mengenai ini, pemerintah Iran mengatakan tidak terlibat dalam plot yang dituduhkan. Iran menilai tuduhan itu dibuat untuk merusak hubungan UE dan Iran.
“Menuduh Iran tidak akan menghilangkan tanggung jawab Eropa yang melindungi teroris,” kata Jazad Zarif, menteri Luar Negeri Iran, lewat cuitan pada Selasa, 8 Januari 2019.
Europeans, incl Denmark, Holland & France, harbor MEK—who killed 12000 Iranians & abetted Saddam's crimes against Iraqi Kurds—as well as other terrorists staging murder of innocent Iranians from Europe. Accusing Iran won't absolve Europe of responsibility for harboring terrorists pic.twitter.com/pUXmSjmgyB
— Javad Zarif (@JZarif) January 8, 2019
Baca:
“Negara-negara Eropa, termasuk Denmark, Belanda, dan Prancis, menampung MEK,” kata Zarif merujuk kepada kelompok oposisi di pengasingan Mujaheedin-e Khalq, yang berada di wilayah Uni Eropa.