TEMPO.CO, Berlin - Kebocoran data pribadi yang dialami sejumlah tokoh politik termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel, selebritas, dan jurnalis masih terus diinvestigasi oleh lembaga pertahanan siber Jerman yaitu BSI.
Baca:
Baca Juga:
Data Angela Merkel Bocor, Ini Penjelasan Lembaga Siber Jerman
Setelah terjadinya kebocoran data ini, Menteri Kehakiman Katarina Barley, mengatakan bakal menerapkan pengetatan keamanan terhadap para pembuat piranti lunak (software) dan operator penyedia jasa Internet.
“Kami sedang memeriksa cakupan yang bermanfaat dan dibutuhkan untuk pengetatan aturan hukum soal ini,” kata Barley kepada koran Welt am Sonntag seperti dilansir Reuters.
Media CBR Online melansir aksi peretasan ini mengenai sekitar 1000 orang, yang memicu munculnya berbagai dugaan mengenai para pelaku dan metode yang digunakan.
Baca:
Berikut ini 4 hal menarik dari kebocoran data terbesar yang pernah dialami Jerman seperti dilansir media Computer Business Review:
- Banyak Situs Mirror
Peretas terindikasi berupaya menyebarkan dokumen curiannya ke banyak situs agar otoritas tidak mudah menutup akses publik ke dokumen ini. Ada sekitar 70 situs mirror atau situs cadangan, yang menampilkan link pengunduhan dokumen. Ada 40 link pengunduhan dokumen, yang setiap link disebar ke 3-5 situs mirror.
Baca:
“Ini menunjukkan ada jumlah orang yang cukup banyak untuk bisa menyebarkan puluhan ribu dokumen itu,” begitu dilansir situs CBR Online.
Analis keamanan Internet “The Grugq” menduga peretasan ini melibatkan tim yang besar. “Saya bisa katakan ada perubahan nama dan desain dari file yang diunggah dan itu menunjukkan ada lebih dari satu orang yang melakukan peretasan ini,” kata dia.
- Tidak Semua Data Baru
Sebagian data yang dicuri mengacu pada data dari 2009. Sejumlah gambar yang ditautkan ke situs Pastebin sudah diunggah sejak 2017.
Baca:
Kumpulan data baru ini diunggah secara bertahap sejak 1 - 24 Desember 2018. Dokumen ini baru menarik perhatian setelah peretas meretas sebuah jejaring sosial populer di Jerman untuk menyebarkan dokumen di sana.
Dokumen yang diunggah termasuk surat dari menteri ke koleganya, atau surat pribadi dari 2013. Dokumen ini terlihat sudah disusun. Ada dugaan data yang dicuri berasal dari layanan awan privat dan akun sosial media pribadi.
- Mulai Ada Ancaman
Media Bild melaporkan sejumlah anggota DPR atau Bundestag Jerman mulai menerima pesan ancaman. Pesan itu mengatakan ada video porno yang dicuri peretas milik si anggota Dewan. Juga ada pesan agar anggota DPR mengakui orientasi seksualnya.
Baca:
Sebagian pesan mengatakan ada dokumen atau data mengenai korupsi dan skandal politik misalnya politisi mengedit entri di Wikipedia.
- Dua Akun Twitter
Peretas menggunakan dua akun Twitter untuk menyebarkan link dokumen yaitu @_0rbit dan @_0rbiter.
Menurut peneliti Luca Hammer, akun @_0rbit dibuat pada Februari 2015 dan memiliki 18 ribu pengikut. Akun ini sempat membuat 2.7 ribu cuitan namun menghapusnya semua pada 2017.
Pemilik akun mengklaim berada di Hamburg, Jerman, tapi belakangan mengatakan berada di Luxemburg. Cuitan ‘like’ yang dibuat akun ini menunjukkan simpati pada politik sayap kanan.