TEMPO.CO, Jakarta - Thailand mulai membuka kembali penerbangan pada hari Sabtu ke wilayah selatan setelah badai mereda dan menuju ke Laut Andaman.
Badai menyebabkan rumah-rumah rusak oleh pohon-pohon tumbang atau atap yang hancur, serta gangguan jaringan listrik.
Baca: Ancaman Badai Pabuk, Thailand Tutup 2 Bandara
Dilansir dari Reuters, 5 Januari 2019, sebelum badai tropis Pabuk menghantam daratan di Nakhon Si Thammarat yang datang dari Teluk Thailand pada Jumat kemarin, bandara ditutup di provinsi dan semua penerbangan di sekitar Surat Thani dan pulau liburan Koh Samui dibatalkan.
Tetapi pada hari Sabtu, kecepatan badai melambat kata pejabat BMKG Thailand, meskipun mereka mempertahankan peringatan potensi hujan deras dan kemungkinan banjir bandang di sembilan provinsi.
"Angin kencang diperkirakan dengan ombak setinggi 3 hingga 5 meter di Teluk dan di Laut Andaman," kata Departemen Meteorologi Thailand. Badan metereologi juga mengimbau kapal untuk tetap di pantai dan mewaspadai risiko banjir rob tiba-tiba.
Sebuah pohon besar roboh saat badai Pabuk mendekati provinsi selatan Nakhon Si Thammarat, Thailand, 4 Januari 2019. Badai Pabuk diperkirakan akan tiba di daratan pada Jumat, 4 Januari 2019 pukul 7 sore waktu setempat. Wilayah yang akan dilewati badai ini adalah wilayah timur perbatasan Thailand, Surat Thani dan Provinsi Nakhon Si Thammarat. REUTERS/Krittapas Chaipimon
Bangkok Airways, yang memonopoli penerbangan di bandara Koh Samui, kembali beroperasi normal pada Sabtu pagi dan menambahkan penerbangan tambahan untuk membantu penumpang yang terdampar.
Sementara bandara di Nakhon Si Thammarat dan Surat Thani kembali beroperasi pada siang hari.
Sebagian besar layanan feri ke pulau-pulau wisata selatan Thailand telah dilanjutkan setelah badai dinyatakan mereda.
Baca: Thailand Terancam Disapu Badai Dahsyat, Ribuan Turis Dievakuasi
Selama beberapa hari terakhir, lebih dari 28.000 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan di tujuh provinsi, kata Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana dalam penghitungan harian Thailand pada hari Sabtu.
Pihak berwenang Thailand mencatat hanya satu laporan kematian, setelah sebuah kapal nelayan terbalik oleh angin kencang badai di dekat pantai provinsi Pattani, yang menyebabkan satu awak hilang, meskipun empat lainnya selamat.