TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat HAM Yuyun Wahyuningrum terpilih sebagai wakil Indonesia di Komisi HAM ASEAN atau ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights, AICHR periode 2019-2021.
Yuyun terpilih berdasarkan hasil seleksi yang diadakan Kementerian Luar Negeri yang dimulai dari Juni hingga Desember 2018.
Baca: Pembantaian Etnis Rohingya, ASEAN Bisa Jatuhkan Sanksi ke Myanmar
Yuyun yang saat ini menjabat sebagai Penasehat Senior ASEAN dan HAM pada Human Rights Working Group menyisihkan 3 finalis yang kesemuanya perempuan termasuk wakil Indonesia periode 2016-2018, Dinna Wisnu.
"Menjadi wakil Indonesia di AICHR bukan tentang saya tetapi tentang bagaimana Indonesia menjalankan peran leadershipnya dalam HAM di ASEAN," kata Yuyun menanggapi dirinya terpilih sebagai wakil Indonesia di AICHR melalui pesan Whatsapp, Jumat, 4 Januari 2018.
Baca: 3 Negara ASEAN Segera Buat SOP untuk Tumpas Abu Sayyaf
"Saya dipilih untuk berada di driving seat. ItU artinya saya harus menavigasi kepentingan HAM Indonesia di tingkat regional dengan terus mendengarkan arahan, kritik, masukan dari interlocutors (institusi-institusi terkait dan masyaraKat sipil)," ujar Yuyun yang sedang mengambil program Phd Researcher di ISS, Den Haag, Belanda.
Sejak awal aktif sebagai pegiat HAM sekitar dua dekade lalu, Yuyun sudah fokus kepada isu-isu yang berkaitan dengan ASEAN dan fokus pada keamanan dan politik ASEAN serta Pilar Kultur Sosial ASEAN.
Yuyun juga ikut bekerja dalam kegiatan advokasi sebagai penasehat senior untuk menentang penyiksaan, hukuman mati, migrasi, serta bisnis dan HAM.
Baca: ASEAN-Australia Sepakat Kerja Sama Berangus Terorisme
Hingga saat ini Yuyun aktif di sejumlah organisasi seperti HRWG, ASEAN Parliamentarians for Human Rights, The Southeast Asian Initiatives for Human Rights Governance and Accountability atau SIHRA, dan Women Voices in ASEAN.
Yuyun sebagai koordinator untuk Indonesia pada Asia-Pacific Partnership for Atrocity Prevention. Dia juga terlibat aktif di Southeast Asian National Human Rights Institutions Forum dan ASEAN Network for Witness Protection.
Buah pikiran perempuan yang meraih gelar master di bidang HAM dari Universitas Mahidol, Thailand mengenai isu ASEAN tersebar di sejumlah media nasional dan internasional seperti The Jakarta Post, NewDesk Asia, Bangkok Post, The Nation, dan Talking ASEAN di Habibie Center.