TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika untuk Rusia Jon Huntsman, mengunjungi Paul Whelan yang ditahan oleh pemerintah Rusia atas tuduhan telah bertindak sebagai mata-mata. Pertemuan itu dilakukan pada Rabu, 2 Januari 2018, di sebuah fasilitas tahanan di ibu kota Moskow, Rusia.
Whelan berasal dari Michigan, Amerika Serikat dan seorang pensunan anggota marinir. Keluarganya menjelaskan Whelan bertolak ke Moskow untuk menghadiri sebuah pernikahan. David Whelan, adik dari Paul Whelan, mengatakan saat ditangkap abangnya berada di Metropol Hotel Moskow.
Baca: Huawei Jadi Alat Mata-mata untuk Pemerintah Cina?
Keluarga sangat yakin Whelan tidak bersalah atas tuduhan mata-mata terhadapnya. Huntsman yang sudah menghubungi pihak keluarga meyakinkan, pemerintah Amerika Serikat sedang mencari tahu penyebab penahanannya.
Badan Keamanan Federal Rusia sebelumnya menyatakan Whelan ditangkap dalam sebuah operasi mata-mata. Namun tidak dijelaskan secara spesifik mengapa dia ditahan.
Baca: Belanda Tuding Soal Peretasan, Rusia Sebut 'Mania Mata-mata'
Huntsman mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Whelan. Pemerintah Amerika Serikat protes kepada Rusia karena dinilai telah menghambat akses kekonsuleran pada Whelan, yang ditahan pada Jumat, 28 Desember 2018.
“Perwakilan dari Amerika telah menanyakan penjelasan kasus ini kepada pihak Rusia. Kami sudah menjelaskan dan kami berharap bisa mempelajari lebih lanjut mengenai apa yang dituduhkan kepadanya dan jika penahanannya tidak tepat, kami akan menuntut (Whelan) segera kembali," kata Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika, saat menghadiri pelantikan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro.
Whelan diketahui pernah bertugas sebagai anggota cadangan Korps Marinir Amerika Serikat dari 10 Mei 1994 hingga 2 Desember 2008. Pangkat tertinggi yang didapatkan adalah staf sersan. Ia dipecat karena berperilaku buruk setelah divonis oleh pengadilan militer atas tuduhan melakukan pencurian.
Menurut Daniel Hoffman, mantan kepala stasiun CIA untuk Moskow di bawah pemerintahan mantan Presiden Barck Obama, berkaca dari latar belakangnya Whelan menarik perhatian Badan Keamanan Rusia. Lembaga itu, diyakininya akan melacak latar belakang Whelan dan mungkin akan menjadikan bahan pertimbangan dalam memutus kasus Whelan.
Hasil pemeriksaan Whelan sampai Kamis, 3 Januari 2019 belum dipublikasi oleh Rusia. Badan Keamanan Rusia mengatakan jika Whelan terbukti bersalah maka dia kemungkinan akan dipenjara 10 sampai 20 tahun.
NAURA NADY | VOX | TASS NEWS AGENCY | REUTERS | FOREIGN POLICY