TEMPO.CO, Tokyo – Petugas keamanan, pejabat lokal dan pengusaha mengambil sejumlah langkah untuk mengamankan perayaan malam Tahun Baru 2019 di Distrik Shibuya, yang populer di Tokyo, Jepang.
Foto:
Puluhan ribu warga domestik dan turis bakal berkumpul di sini untuk merayakan pergantian tahun nanti malam. Perayaan malam tahun baru ini menjadi ujung dari Era Heisei, yang dimulai pada 1989. Ini karena Kaisar Akihito bakal mengundurkan diri dari posisinya sebagai raja pada April 2019.
“Departemen Polisi Metropolitan bakal mengerahkan ratusan polisi ke area di sekitar kawasan Stasiun Shibuya JR,” begitu dilansir Asahi pada Senin, 31 Desember 2018 waktu setempat.
Baca:
Polisi bakal menutup sejumlah jalan di sekitar stasiun dari pukul 9 malam nanti hingga pukul 2 dini hari, Selasa, 1 Januari 2019. Karena, jalan-jalan ini disediakan bagi para pejalan kaki saja. Polisi juga bakal memblokir jalan masuk ke area ini dengan kendaraan anti-huru hara polisi untuk mencegah terjadinya ancaman menggunakan kendaraan.
Baca:
Sebuah komite pelaksana yang dibuat oleh pemerintah Distrik Shibuya dan toko lokal berencana menggelar berbagai acara di sekitar stasiun Shibuya pada 10.30 malam pada 31 Desember hingga pukul 1 dini hari, 1 Januari 2019. Panitia membuat acara di sejumlah lokasi berbeda agar warga tidak berkumpul di satu titik saja.
Strategi ini diterapkan sejak 2016 setelah perayaan tahun sebelumnya membuat massa berkumpul di satu titik di depan stasiun. Kekacauan ini membuat sejumlah perempuan menjadi korban pelecehan.
Baca:
“Kami ingin melakukan penghitungan mundur yang bisa dinikmati semua orang dengan tertib,” kata Ken Hasebe, wali kota Distrik Shibuya, dalam pernyataan pada 21 Desember 2018.
Secara terpisah, perayaan tahun baru 2019 ini juga digelar di sejumlah tempat. Media 9News dari Australia melansir warga dan turis berebut lokasi strategis di pinggir area pelabuhan Sydney agar mendapatkan pemandangan kembang api paling dahsyat.