Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anaknya Sekarat, Ibu Asal Yaman Berjuang Dapatkan Visa Amerika

image-gnews
Shaima Swileh, warga negara Yaman, berjuang sejak 2017 agar bisa mendapatkan visa ke Amerika Serikat demi menemani putranya yang sedang dirawat karena kerusakan otak akibat genetik. Sumber: Council on American-Islamic Relations, Sacramento Valley/aljazeera.com
Shaima Swileh, warga negara Yaman, berjuang sejak 2017 agar bisa mendapatkan visa ke Amerika Serikat demi menemani putranya yang sedang dirawat karena kerusakan otak akibat genetik. Sumber: Council on American-Islamic Relations, Sacramento Valley/aljazeera.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengenai larangan warga dari tujuh negara memasuki wilayah Amerika Serikat, kembali menjadi sorotan.

Shaima Swileh, warga negara Yaman, berjuang selama 17 bulan agar bisa mendapatkan visa ke Amerika Serikat demi menemani putranya yang sedang dirawat karena kerusakan otak akibat genetik. Pada 18 Desember, Swileh mendapat visa setelah kisahnya tersebar sehingga dia pun bisa mencium putranya sebelum alat bantu penopang kehidupan dicabut.

Baca: Visa Nas Daily Ditolak, Ini Kata Imigrasi dan Kemenpar 

Dikutip dari aljazeera.com, Minggu, 30 Desember 2018, Swileh menikah dengan Ali Hasan pada 2016. Hasan adalah warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Stockton, California, Amerika Serikat. Pasangan ini pindah ke Mesir setelah menikah dan perang Yaman meletup.        

Swileh terakhir kali melihat putranya, Abdullah Hasan, 2 tahun, pada Oktober 2017 atau sebelum Hasan membawa putranya ke Amerika Serikat untuk menjalani pengobatan. Swileh tak bisa ikut bersama Hasan ke Amerika Serikat karena Presiden Trump telah memberlakukan larangan warga dari tujuh negara memasuki wilayah Amerika Serikat, salah satunya Yaman.

Baca: Syarat Visa Diperketat, Israel Ingin Kurangi Turis Turki? 

Bagi Swileh yang memegang paspor Yaman, kebijakan Presiden Trump ini seperti petir di siang bolong. Sebab itu artinya, dia tak bisa mendampingi Abdullah yang di rawat di rumah sakit anak Benioff, Oakland, Amerika Serikat. 

“Kami patah hati. Kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada putra kami yang telah menjadi cahaya hidup kami,” kata Hasan.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah dibantu alat penopang kehidupan, Abdullah meninggal pada Jumat, 28 Desember 2018. Proses pemakaman dilakukan Sabtu, 29 Desember 2018. 

“Istri saya menelepon saya setiap hari mengatakan betapa dia ingin sekali mencium dan memegang putra kami untuk terakhir kalinya,” kata Hasan.

Dia dan istrinya mulai kehilangan harapan kesembuhan putra mereka karena kondisi kesehatan Abdullah yang terus memburuk dan rencana mereka untuk mencabut alat bantu kehidupan demi mengakhiri rasa sakit yang dirasakan sang putra.   

Terkait kondisi ini, seorang relawan di rumah sakit tergugah dan menghubungi Dewan Hubungan Amerika – Islam. Upaya ini membuahkan hasil hingga akhrinya Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memberikan visa kepada Swileh agar bisa masuk Amerika Serikat.    

Selain Yaman, Presiden Trump juga melarang warga dari negara Korea Utara dan Venezuela untuk menginjakkan kakinya di Amerika Serikat. Rencananya, Dewan Hubungan Amerika – Islam akan menggugat Presiden Trump atas kebijakan ini.

Saad Sweilem, pengacara Dewan Hubungan Amerika – Islam mengatakan kisah sedih keluarga Hasan telah menginspirasi pihaknya untuk melawan kebijakan Trump ini.

      

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

13 menit lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

5 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

5 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

7 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

8 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

8 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.


DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB akan Putuskan Keanggotaan Penuh Palestina Hari ini, AS Ancam Veto?

AS secara aktif berupaya mencegah rancangan resolusi yang mendukung pemberian keanggotaan penuh di Dewan Keamanan PBB untuk Palestina.