TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Mesir terlibat baku tembak hingga menewaskan setidaknya 40 terduga militan di tiga lokasi berbeda di Utara Sinai dan kota Giza. Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir setelah sebuah bus pariwisata remuk terkena bom yang disembunyikan dibalik dinding di pinggir jalan di kota Giza.
Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak menjelaskan apakah terduga militan itu terkait dalam serangan bom di kota Giza. Hanya dijelaskan telah tewas 30 terduga militan saat pasukan keamanan Mesir menggeledah tempat persembunyian mereka di Giza dan telah merencanakan serangkaian serangan yang menargetkan lembaga negara serta industri pariwisata Mesir.
Baca: Ledakan Dekat Piramida Mesir, 3 Turis Vietnam Tewas
Tiga turis asal Vietnam tewas dan 11 orang lainnya luka-luka saat sebuah ledakan menghantam sebuah bus pariwisata, Jumat, 28 Desember 2018. Sumber: english.alarabiya.net
Baca: Mesir Akan Tutup Situs yang Mengancam Negara
Pasukan Angkatan Bersenjata Mesir saat yang sama juga telah menumpas 10 terduga militan di Utara Sinai. Wilayah Utara Sinai dikenal sebagai area pertempuran pemerintah Mesir melawan militan garis keras pimpinan Islamic State atau ISIS. Kantor berita MENA mewartakan para terduga militan itu tewas dalam baku tembak.
Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak memberikan detail identitas terduga militan atau kerusakan yang ditimbulkan. Hanya disebut penggeledahan dilakukan secara spontan. Sejumlah foto diperlihatkan dengan tubuh-tubuh penuh darah dan wajah mereka diburamkan, senapan laras panjang dan pistol tergeletak disamping mereka.
Serangan teror terjadi di kota Giza atau kurang empat kilometer dari piramid, sebuah tempat wisata yang sangat populer di Mesir. Bagi Mesir, ini pertama kalinya negara itu mendapat serangan bom hingga menewaskan turis asing setelah lebih dari setahun dan menyasar sektor pariwisata.
Juru bicara biro perjalanan wisata asa Inggris Thomas Cook, mengatakan serangan bom dekat piramid ini telah mendesak pihaknya telah membatalkan sejumlah perjalanan wisata ke Kairo dari Laut Merah. Biro perjalanan itu pun mengaku akan terus mengevaluasi situasi keamanan di Mesir.