TEMPO.CO, Manbij – Komandan pasukan Amerika Serikat merekomendasikan para milisi Kurdi untuk tetap menyimpan senjata AS yang diberikan kepada mereka untuk melawan kelompok teror ISIS.
Baca:
Ini terkait rencana penarikan pasukan AS dari Suriah seperti perintah Presiden Donald Trump pada dua pekan lalu.
“Rekomendasi itu merupakan bagian dari diskusi internal Pentagon. Namun belum jelas apakah ini akan diterapkan,” kata empat sumber pejabat AS kepada Reuters seperti dilansir Sputnik News pada Sabtu, 29 Desember 2018 waktu setempat.
Pentagon bakal mempresentasikan sejumlah ide termasuk ide ini kepada Gedung Putih dalam beberapa hari. Ditanya soal senjata ini, Pentagon enggan menjawab dengan alasan saat ini belum tepat untuk dibahas.
Baca Juga:
Baca:
“Saat ini belum tepat untuk membahas mengenai isu senjata. Perencanaan masih terus berlangsung, dan fokus pada pelaksanaan penarikan terkontrol pasukan AS sambil menjaga keamanannya,” kata Komandan Sean Robertson, yang merupakan juru bicara Pentagon, seperti dilansir Sputnik News mengutip Reuters pada Sabtu, 29 Desember 2018.
Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berlari saat melintasi sebuah jalan ketika bertempur dengan militan ISIS di Raqqa, Suriah, 3 Juli 2017. REUTERS/ Goran Tomasevic/File Photo
Pejabat AS menyebut keputusan mendadak Trump untuk menarik pasukan dari Suriah telah membuat kesal sejumlah komandan AS, yang menilai itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap saya militer Kurdi yaitu Unit Perlindungan Rakyat atau YPG.
Baca:
YPG berjasa dalam mengalahkan kelompok ISIS di sejumlah kota di Suriah termasuk di Kota Manbij. Salah satu pejabat mengatakan kepada Reuters bahwa YPG bakal tetap mendapat suplai senjata untuk mengalahkan ISIS hingga tuntas.
Sejumlah senjata ini, menurut pejabat AS kepada Reuters, seperti rudal anti-tank, kendaraan lapis baja, dan mortar. Pentagon mencatat semua senjata yang disuplai ke YPG. Namun, pejabat AS mengatakan nyaris mustahil mengetahui keberadaan semua senjata di arena perang.
Baca:
Pembicaraan soal senjata YPG ini bakal dibahas oleh penasehat keamanan nasional Gedung Putih yaitu John Bolton. Bolton bakal mengunjungi Turki dan Israel pada pekan depan untuk membahas isu ini. AS disebut pernah menjanjikan kepada Turki untuk menarik semua senjata dari YPG setelah ISIS dikalahkan. ISIS telah kehilangan mayoritas wilayah di kawasan Suriah timur laut.