TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil Jair Bolsonaro, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat, 28 Desember 2018. Pertemuan itu hanya membicarakan upaya peningkatan kerja sama kedua negara, bukan rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Brazil dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, 29 Desember 2018, pertemuan kedua pemimpin negara itu dilakukan saat Netanyahu melakukan kunjungan pertamanya ke Rio de Janeiro, Brazil. Bolsonaro secara resmi akan menjadi orang nomor satu di Negeri Samba per 1 Januari 2019 setelah memenangkan pemilu pada Oktober 2018.
Baca: Capres Brazil Ditikam saat Kampanye, Siapa Jair Bolsonaro?
"Israel adalah wilayah yang menjanjikan, begitu pula dengan Brazil. Kami bisa membantu meningkatkan sektor ekonomi, keamanan, pertanian dan sumber daya air," kata Netanyahu.
Dalam pertemuan itu, Bolsonaro mengakui negaranya sedang dihimpit kesulitan, namun dia yakin Brazil punya potensi untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Dia pun gembira bisa bersekutu dan berhubungan baik dengan Israel seperti saudara.
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]
Baca: Jair Bolsonaro, Pemenang Pilpres Brasil Pendukung Militerisme
Dalam pertemuannya dengan Netanyahu, Bolsonaro sama sekali tidak menyinggung rencana pemindahan kantor kedutaan besar Brazil dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sebaliknya Bolsonaro menyampaikan rencana mengunjungi Israel pada Maret 2019 sebagai kunjungan balasan.
Bolsonaro berasal dari sayap kanan Brazil. Dia dan pejabat tinggi Brazil lainnya telah berulang kali menyampaikan rencana memindahkan kantor Kedutaan Besar Brazil yang ada di kota Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah wilayah yang masih dipersengketakan antara Israel - Palestina. Namun sejak Bolsonaro terpilih menjadi orang nomor satu Brazil, gagasan pemindahan kantor Kedutaan ini mulai mendapat tekanan dari para pendukung Bolsonaro di sektor pertanian yang takut keputusan ini bisa menciderai penjualan daging halal mereka di negara-negara Arab.
Liga Arab mengatakan telah berbicara dengan Bolsonaro mengenai rencana pemindahan kantor Kedutaan tersebut. Jika hal ini benar terjadi, Liga Arab menyebutnya sebagai sebuah kemunduran dalam hubungan Brazil dengan negara-negara Arab.