3. Pembunuhan sadis jurnalis Jamal Khashoggi.
Pada 2 Oktober, Jamal Khashoggi, jurnalis kawakan Arab Saudi yang mengasingkan diri ke AS, tewas dibunuh secara sadis oleh regu pembunuh yang dikirim langsung dari Arab Saudi. Hari itu Jamal Khashoggi hendak mengambil dokumen untuk prasyarat pernikahannya dengan Hatice Cengiz, tunangannya warga Turki. Namun empat jam menunggu di luar konsulat Saudi di Istanbul, Khashoggi tidak keluar, dilansir dari Aljazeera.
Misteri hilangnya Jamal Khashoggi terungkap berdasarkan laporan demi laporan media Turki. Arab Saudi menyangkal keterlibatan atas hilangnya Jamal Khashoggi, namun akhirnya mengklarifikasi Khashoggi tewas di konsulatnya oleh tim terdiri 15 orang yang dikirim dari Riyadh untuk membawa Khashoggi pulang. Kematiannya yang sadis, disiksa dan dimutilasi, menjadi perhatian masyarakat internasional.
Media Washington Post memasang iklan satu halama dengan gambar jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, untuk mendesak pengungkapan kasus pembunuhan ini. Politico
Salah satu tersangka pelaku mutilasi Khashoggi adalah kepala tim ahli forensik Saudi, Salah Mohammed al-Tubaigy dan Saud, Saud Al-Qahtani, ajudan MBS. Tersangka pelaku lainnya bernama Maher Abdulaziz Mutreb, diplomat dan beberapa kali melakukan perjalanan dengan MBS.
Hubungan Turki dan Arab Saudi sempat tegang setelah presiden Turki Recep Tayyib Erdogan melontarkan pernyataan-pernyataan pedas tentang dugaan pelaku dan motif pembunuhan Khashoggi.Turki juga menagih hasil penyidikan termasuk meminta ekstridisi 15 tersangka pembunuh Jamal Khashoggi, namun Arab Saudi tidak menanggapinya. Jasad Jamal Khashoggi juga tidak ditemukan.
4. Donald Trump ditinggal menterinya.
Sepanjang 2018, kabinet presiden Amerika Serikat Donald Trump diwarnai dengan aksi para menteri mengundurkan diri.
Presiden A.S. Donald Trump bersama Menteri Pertahanan James Mattis dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 1 November 2017. REUTERS
Pengunduran diri Menteri Pertahanan James Mattis pada 20 Desember 2018 menjadi kabar terbaru mundurnya pejabat tinggi dari pemerintahan Presiden Donald Trump menjelang akhir 2018. Dia menulis surat terbuka dua halaman yang isinya menyebut alasan pengunduran dirinya karena perbedaan pendapat dengan Trump. Mattis mundur sehari setelah Trump mengumumkan penarikan pasukan dari Suriah dan Afganistan.
Lembaga Brooking Institution melansir ada tiga belas pejabat meninggalkan kabinet pada selama dua tahun masa pemerintahan Trump, termasuk sepuluh pada 2018.
“Ini jauh melampaui pemerintahan Presiden George W. Bush dan Barack Obama,” begitu dilansir Brooking dan dikutip Washington Examiner.
Brooking melansir ada 14 pengunduran diri atas tekanan, 17 promosi, dan 11 pengunduran diri.
Pejabat tinggi yang diberhentikan, misalnya, Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, yang akan berhenti pada akhir 2018. Trump juga memberhentikan Direktur FBI, James Comey, pada 9 Mei 2017 karena investigasi yang digelar terkait dugaan intervensi sejumlah orang Rusia untuk memenangkan Trump pada pilpres 2016.
5. Krisis ekonomi terparah di Venezuela.
Selama tahun 2018 Amerika Selatan didera krisis ekonomi, sosial dan politik. Venezuela, salah satu negara yang terpukul krisis. Krisis negara itu meluas ke negara tetangga dan menjadi efek domino, mempengaruhi stabilitas Argentina, Brazil, Paraguay, Guatemala, Kuba dan Bolivia.
Di awal 2000-an, Venezuela masih menikmati pemasukan dari harga minyak dunia yang tinggi semasa Presiden Hugo Chavez.Chavez menggunakan keuntungan ekspor minyak untuk subsidi besar-besaran. Setelah kematiannya, Nicolas Maduro mengambil alih kepresidenan pada 2013. Tak lama harga minyak merosot dan membuat pendapatan negara menurun tajam dan membuat program subsidi kehilangan sokongan.
Pada 26 Juli 2018, Nicolas Maduro mengumumkan redenominasi mata uang Bolivar setelah IMF memprediksi inflasi Venezuela tahun ini mencapai 1 juta persen. Harga bahan pokok pun melambung tinggi. Harga 2,4 kilogram ayam utuh dihargai 14,6 juta Bolivar. Ribuan warga Venezuela sehingga menimbulkan krisis migrasi di Amerika Selatan.
Tumpukan mata uang Venezuela senilai 14,6 juta bolivar yang hanya bisa ditukar dengan 2,4 kilogram daging ayam di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. Mata uang Venezuela semakin tak berharga lantaran pemerintah setempat berencana menghapus lima nol dari mata uangnya (redenominasi) untuk menahan hiperinflasi. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins