Sebuah kota di Gavle, Swedia, memperingati Hari Natal dengan memajang kambing jerami setinggi hampir 13 meter yang disebut Gavlebocken saat dimulainya kalender Advent.
Tradisi kambing ini bermula pada 1966 sebagai salah satu cara menarik turis ke Gavle, namun sayang atraksi ini menarik segerombolan vandal dan pembakar.
ABC News melaporkan hanya 15 kambing Gavlebocken yang selamat dari setiap perayaan Natal selama 51 tahun terakhir.
I wish you all a very merry Christmas!
— Gävlebocken (@Gavlebocken) December 24, 2018
Be kind and don't play with fire. #gävlebocken pic.twitter.com/fGWLSMA0K6
Vandal pemburu kambing juga punya cara unik, yakni mereka berpakaian manusia kue jahe lalu menembakan panah berapi, menabrak kambing dengan mobil atau memukulnya sampai habis.
Baca: Polusi India Memburuk, Warga Terpaksa Rayakan Natal di Rumah
Bahkan pada 2010, seorang calon pencuri dilaporkan berupaya menyogok petugas dengan US$ 7.000 atau sekitar Rp 102 juta untuk diizinkan mencuri kambing dengan helikopter. Aksi tersebut gagal setelah petugas mengungkap rencana tersebut.
KFC UNTUK NATAL
Sebagian orang di belahan dunia mungkin menghabiskan Natal dengan sajian rumahan seperti ayam panggang, babi atau kalkun. Namun di Jepang menu utama adalah Kentucky Fried Chicken.
Dilaporkan setiap tahunnya 3 juta lebih warga Jepang merayakan Natal dengan menu KFC. Saking populernya, keluarga di Jepang bahkan harus memesan ayam KFC jauh hari untuk menghindari antrean.
Kentucky for Christmas barrel di Jepang.[Business Insider]
Tradisi ini bermula pada 1974 ketika perusahaan KFC mengenalkan promo "Kentucky for Christmas barrel" yang ditujukan untuk para ekspatriat yang merindukan kalkun Natal di kampung halaman. Promosi ini kemudian diserap oleh orang Jepang dan menjadi tradisi Natal warga yang hanya memiliki pemeluk Kristen sebesar 1 persen populasi.
HELLOWEEN ATAU NATAL?
Negara-negara Eropa tengah seperti Jerman dan Austria punya tradisi Natal yang agak horor di mana orang-orang akan berpakaian seperti iblis setengah kambing yang disebut Krampus, untuk menakut-nakuti anak-anak agar berlaku baik dan menghukum mereka yang menolak.
Krampus.[The Independent]
Tradisi Krampus dimulai beberapa abad lalu. Menurut mitos, Saint Nicholas, orang suci yang sangat menyayangi anak kecil, menghadiahkan anak-anak baik dengan permen. Sementara Krampus adalah antitesisnya, ia akan berjalan dengan tongkat berbulu, memukul anak-anak yang nakal dan menyeret mereka ke sarangnya.
Baca: Televisi Swedia Undang Koki Muslim Memasak Hidangan Natal
Selain muncul dalam perayaan Natal, dalam beberapa tahun terakhir Krampus menjadi karakter budaya populer dan menginspirasi sejumlah film pendek.