TEMPO.CO, Florida – Gedung Putih mengumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, batal merayakan liburan Natal di Florida selatan karena adanya penutupan pemerintahan.
Baca:
Trump mengumumkan penutupan pemerintahan karena tidak tercapainya kesepakatan dengan Partai Demokrat terkait pembiayaan pembangunan tembok di perbatasan selatan dengan Meksiko.
Trump berkukuh pembangunan tembok ini diperlukan agar imigran ilegal tidak masuk ke AS dari perbatasan Meksiko.
“Karena adanya penutupan, Presiden Trump akan tetap di Washington D.C dan ibu negara akan kembali dari Florida agar mereka bisa menghabiskan Natal bersama,” kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih, kepada media pada Sabtu, 22 Desember 2018, seperti dilansir Hill.
Baca:
Soal ini, Trump mencuit lewat akun @realdonaldtrump. “Saya tidak akan kembali ke Florida karena penutupan pemerintahan. Tinggal di Gedung Putih! #MAGA,” kata Trump.
Awalnya, Trump berencana menghabiskan liburan akhir tahun selama 16 hari Mar-a-Lago. Namun, dia akan tinggal di Washington jika Kongres terutama Senat tidak mencapai kesepakatan dengannya untuk menghindari penutupan pemerintahan terkait pembiayaan tembok itu.
Baca:
Rencana Trump untuk mendapatkan pembiayaan pembangunan tembok pembatas senilai US$5 miliar atau sekitar Rp73 triliun mendapat dukungan DPR AS. Namun, Senat, yang mayoritas dikuasai Partai Demokrat, menolak menyetujui anggaran itu.
Trump menggelar makan siang bersama para anggota Kongres dari Partai Republik di Gedung Putih pada Sabtu untuk menunjukkan soliditas soal isu ini.
Senator Lindsey Graham dari Partai Republik mengatakan Partai Demokrat dan para pemimpinnya menjadi penyebab negara mengalami konfrontasi.
Baca:
“Kami tidak akan meninggalkan pembangunan tembok itu,” kata Graham seperti dilansir media Politico. “Kami akan bangun tembok.”
Juru bicara Melania Trump, Stephanie Grisham, mengatakan kepada CNN bahwa perayaan Natal di Mar-a-Lago merupakan tradisi keluarga. Melania tetap akan menghabiskan musim dingin di Florida bersama putranya Baron.