TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus memohon dukungan masyarakat internasional untuk membantu korban yang dilanda tsunami Selat Sunda di Indonesia.
Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa kepada korban tsunami di hadapan jamaah yang berkumpul di alun-alun Saint Peter selama doa Angelus hari Minggu, seperti dilansir dari Vatican News, 23 Desember 2018.
Baca: Putin Sampaikan Duka Cita untuk Korban Tsunami Selat Sunda
"Saya menyampaikan rasa duka cita untuk rakyat Indonesia yang dilanda berbagai bencana alam, yang telah merenggut banyak jiwa, banyak orang hilang, mengungsi dan rugi secara material," kata Paus.
Petugas Basarnas mengumpulkan jenazah korban tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Ahad, 23 Desember 2018. Tsunami menerjang di sepanjang pesisir Banten mulai Pantai Anyer, Carita, Panimbang, hingga Tanjung Lesung. ANTARA/Basarnas
Paus meminta semua orang untuk ikut berdoa bagi para korban dan mereka yang ditinggalkan orang tercinta.
"Permohonan saya adalah agar saudara-saudari ini mungkin tidak kekurangan solidaritas kita dan dukungan dari Komunitas Internasional," kata Paus.
Baca: Wakil PM Malaysia Siap Bantu Korban Tsunami Selat Sunda
Laporan terakhir BNPB pada 23 Desember pukul 16.00 WIB mencatat korban meninggal 222 jiwa dan 843 luka, sementara 28 orang masih hilang, menurut rilis BNPB yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada Tempo.
BNPB juga mencatat kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Baca: Tsunami Selat Sunda, Filipina Kirim Pesan Belasungkawa
Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah mengingat evakuasi masih berlangsung. Namun sejauh ini tidak ada warga negara asing yang tewas atau terluka. Adapun korban dan kerusakan akibat tsunami Selat Sunda meliputi 4 kabupaten yakni, Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.