Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Media Australia Sebut Militer Indonesia Pakai Bom Fosfor di Papua

image-gnews
Korban luka kabar akibat operasi keamanan militer Indonesia di Nduga, Papua pada Desember 2018. [ISTIMEWA]
Korban luka kabar akibat operasi keamanan militer Indonesia di Nduga, Papua pada Desember 2018. [ISTIMEWA]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar di Australia, The Saturday Paper, memberitakan militer Indonesia menggunakan bom fosfor untuk mengejar pelaku penembakan hingga tewas 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, provinsi Papua pertengahan Desember lalu. Hukum internasional telah melarang penggunaan bom fosfor.

Dalam berita The Saturday Paper berjudul Exclusive: Chemical weapons dropped on Papua yang terbit pada 22 Desember 2018, dilaporkan bukti militer Indonesia menggunakan bom fosfor tampak dari tubuh korban yang mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya. Tujuh orang tewas dalam operasi itu. Ribuan orang melarikan diri ke kawasan puncak.

Baca: Pembunuhan di Nduga, KontraS: Lingkaran Kekerasan di Tanah Papua

Bom fosfor yang meninggalkan luka bakar hingga mengenai tulang. Untuk menyelamatkan orang yang terkena bom itu adalah dengan menguburkan tubuhnya di dalam air.

Fosfor yang terserap di dalam tubuh akan merusak organ bagian dalam korban.

Sumber militer yang diwawancarai surat kabar itu membenarkan senjata yang dipertunjukkan lewat foto-foto korban adalah bom fosfor.

"Saya pernah melihatnya secara dekat dan personal dan ini senjata mengerikan," ujar sumber militer itu.

Namun, menurut The Saturday Paper, satu pasukan Indonesia mengatakan mereka hanya menembakkan gas ke desa itu. "Ini ledakan, tapi dari sejenis gas."

Korban luka bakar akibat operasi keamanan militer Indonesia di Nduga, Papua Desember 2015. [ISTIMEWA]

Baca: Kronologi Pembunuhan 31 Pekerja Proyek Jembatan di Nduga, Papua

Foto-foto tentang 7 korban yang luka bakar itu diambil pada tanggal 4 dan 15 Desember 2018.

Tiga orang wrga desa di Mbua, Nduga tewas akibat serangan bom yang diduga fosfor itu, yakni Mianut Lokbere, Nison Tabuni, dan Mendus Tabuni. Empat korban tewas lainnya dari desa Yigili.

"Itu terjadi pada 15 Desember 2018 pukul 11.25 waktu setempat. Mereka tewas karena pengeboman oleh tentara Indo dari helikopter," ujar seorang warga dari desa Mbua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Luar Negeri Australia dalam pernyataannya menjelaskan, pihaknya mengetahui tentang kekerasan yang terjadi di Papua.

"Pemerintah Australia mengetahui laporan lanjutan tentang kekerasan di Nduga, Papua termasuk laporan yang belum terverifikasi mengenai dugaan penggunaan proyektil fospor," ujar jurubicara Kementerian Luar Negeri Australia.

"Pemerintah mengecam semua kekerasan di Papua, berdampak pada warga sipil dan aparatu. Kami akan melanjutkan pemantauan situasi, termasuk melalui misi diplomatik kami di Indonesia," ujar pernyataan itu.

Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013. [GLOBALNEWS.AC]

Baca: Akui Serang Pekerja di Papua, OPM: Kami Menuntut Kemerdekaan

Operasi keamanan di Nduga dan sekitar pegunungan tengah Papua dipicu oleh peringatan pengibaran bendera Morning Star pada 1 Desember. Aparat keamanan Indonesia menangkap lebih dari 500 orang yang menghadiri pengibaran bendara Morning Star di Jyaapura dan beberapa kota lainnya di antaranya Surabaya, di mana mahasiswa Papua mengennelar aksi protes sebelum ditahan.

Di Nduga juga berlangsung pengibaran bendera Morning Star. Sejumlah pekerja untuk pembangunan jalan Trans Papua menyaksikan acara itu. Kemudian satu di antara mereka memfoto dan merekam acara pengibaran bendera.

Khawatir foto-foto itu akan digunakan untuk menangkap para penyelenggara pengibaran bendera, beberapa warga Papua merampas foto dan rekaman. Kemudian terjadi penembakan yang menewaskan 24 pekerja PT Istaka Karya.

Delapan pekerja lainnya melarikan diri ke rumah seorang politikus lokal. Keesokan harinya, 7 di antara mereka tewas dibunuh.

Aparat militer Indonesia kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan 31 pekerja di Nduga dengan melakukan serangan dari arah udara.

Diawali dari pengeboman dari pihak Indonesia. Karena jumlah militer yang minim di area itu, mereka lalu menggunakan serangan udara. Beberapa heli membawa bom. Bom berkekuatan besar bersama bom yang diduga bom fosfor kemudian dikerahkan menyerang desa-desa di Nduga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

4 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

5 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

5 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

5 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

6 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

6 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
Kapendam Cendrawasih Bantah Tudingan TPNPB-OPM soal Zona Perang di Paniai Papua

TNI membantah menetapkan wilayah di Papua, khususnya Paniai sebagai kawasan peperangan atau zona operasi khusus militer.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

6 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.