Relotius mengakui dengan sengaja, sistematis dan niat jahat merekayasa beritanya. Salah satu contoh adalah dia memasukan tokoh di ceritanya yang tidak pernah ia temui atau wawancarai sama sekali, namun mengutip pernyataan dan menceritakan tentang mereka. Dia menyesuaikan gambaran tokoh berdasarkan rekaman video atau media lain.
Baca: AS Masuk Daftar Negara Paling Mematikan Bagi Jurnalis
Dengan melakukan hal itu, dia menciptakan karakter yang "benar-benar ada" namun cerita tentang orang tersebut direkayasa oleh Relotius.
Relotius pertama kali menulis untuk Der Spiegel sebagai pekerja lepas, namun kemudian dia dipekerjakan sebagai editor selama satu setengah tahun terakhir. Sejak 2011, ia telah menulis 60 artikel yang diterbitkan di majalah Der Spiegel atau Spiegel Online.
Salah satu tulisan rekayasa Claas Relotius berjudul "En Kinderspiel" tentang kehidupan seorang bocah perempuan selama teror ISiS di Irak.[www.spiegel.de]
Berdasarkan pengakuannya, ada 14 berita yang direkayasa. Namun Der Spiegel belum bisa memastikan apakah angkanya lebih tinggi dari pengakuan Relotius.
Di antara yang direkayasa adalah artikel berjudul "Saksi Terakhir" atau "Die Letzte Zeugin" yang menceritakan seorang saksi yang menyaksikan hukuman mati di AS, kemudian "Anak-anak Singa" tentang anak-anak yang diculik ISIS di Irak, lalu artikel "Nomor 440" tentang tahanan Guantanamo.
Apakah Media Lain Terdampak?
Der Spiegel belum bisa memastikan apakah media lain terdampak aksi Relotius, mengingat ia juga bekerja pada media lain di Jerman dan luar negeri. Saat menjadi pekerja lepas, ia juga menerbitkan tulisan di Cicero, Neue Zürcher Zeitung am Sonntag, Financial Times Deutschland, Die Tageszeitung, Die Welt, Süddeutsche Zeitung Magazin, Weltwoche, Zeit Online, dan Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung.
Baca: TIME Nobatkan Jurnalis Sebagai Person of The Year 2018
Hingga saat ini rekayasa laporan Relotius di Der Spiegel telah diklarifikasi dan artikel online yang ditulisnya sudah dihapus dari arsip, namun pihak Der Spiegel masih menyelidiki kemungkinan bukti lain.
Untuk kepentingan penyelidikan Der Spiegel membuka kontak narahubung hinweise@spiegel.de. Der Spiegel juga akan melaporkan rilis perkembangan investigasinya ke publik dalam kasus Claas Relotius.