TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, membahas hubungan diplomasi perdamaian dan diplomasi kemanusiaan dalam kuliah umum di Universitas Padjadjaran Bandung. Jika tak ada perdamaian di suatu wilayah, maka sektor kemanusiaan akan ikut hancur.
Menurut Retno, konflik dan perang adalah tantangan yang sangat besar karena sulit memprediksi kapan berakhir. Untuk memulai satu perang bisa dilakukan dalam hitungan menit, namun setelah perang dan konflik terjadi, nyaris tak pernah ada pihak yang tahu kapan konflik selesai, bisa puluhan tahun atau bahkan tak ada yang tahu kapan selesainya. Negara yang sampai sekarang di kecamuk konflik berkepanjangan adalah Afganistan.
Baca: Beri Kuliah Umum di Universitas Hankuk, Jokowi Bicara Asian Games
"Dalam pertemuan saya pada Desember 2017 dengan ibu negara Afganistan, beliau menyampaikan perang bukan cuma menghancurkan lingkungan tapi juga berpengaruh pada moral. Dalam perang, moral menjadi kabur, nilai-nilai jadi tergerus karena apa yang penting adalah bagaimana caranya bertahan hidup," kata Retno, Rabu, 19 Desember 2018 di hadapan ratusan mahasiswa di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Hal sama juga disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan IMF di Bali lalu. Presiden Jokowi mengatakan perang hanya membawa kehancuran.
Baca: Ketua MPR Beri Kuliah Umum di Kampus UMS Surakarta
Perdamaian dan persaudaraan adalah hal yang harus diupayakan. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda sehingga pengingkaran terhadap perbedaan sama dengan mengikari Tuhan.
Terkait diplomasi perdamaian, pada tahun ini Indonesia mengadakan pertemuan ulama tiga negara, yakni Afganistan, Pakistan dan Indonesia. Dalam sebuah negara dengan penduduk Islam terbesar, peran ulama itu penting dan apa yang dilakukan Indonesia ini sangat diapresiasi dunia.
"Sampai sekarang, kami masih mencari jalan bagaimana berkontribusi pada perdamaian Afganistan," kata Retno.
Berkaca dari pengalaman Afganistan ini, masyarakat Indonesia sepatutnya bersyukurnya tinggal di Indonesia yang situasinya aman. Sudah cukup banyak contoh negara yang hancur karena perang dan cukup bagi masyarakat mengambil pelajaran, tak perlu ditiru.
Konflik di Suriah dan Yaman banyak membawa pesan moral, diantaranya ketika perang terjadi kita tak pernah tahu kapan perang berakhir dan tak pernah ada yang tahu berapa lama luka yang ditimbulkan akibat konflik, sembuh.
Di hadapan para mahasiswa, Menlu Retno berpesan agar jangan sampai ada perang dunia III. Sebab jangankan perang dunia, konflik bilateral atau internal saja kerugiannya sudah sangat mahal. Buruknya dampak sebuah perang sehingga menjadi tugas semua lapisan masyarakat agar jangan sampai terjadi perang.