TEMPO.CO, Jakarta - Netizen Arab Saudi melancarkan kampanye boikot produk Turki di media sosial sebagai tanggapan atas campur tangan Turki terhadap urusan dalam negeri Kerajaan Saudi terkait kasus Jamal Khashoggi.
Menurut laporan Saudi Gazette, 19 Desember 2018, netizen menggunakan tagar #Saudis_rejecting_the_Turkish_Products dan #No_to_Turkey_Travel_and_products atau #BoycottTurkishTourism untuk memboikot seluruh produk dan pariwisata Turki, guna membalas Turki secara finansial.
Baca: Erdogan: Intelijen Saudi Kaget Dengar Rekaman Jamal Khashoggi
Media Saudi tersebut melaporkan penjualan ritel Turki merosot sejak catatan 2006. Penjualan jatuh 7,5 persen pada Oktober dibanding dengan penjualan bulan yang sama pada tahun lalu, menurut Turkish Statistical Institute pada Selasa.
Gambar produk Turki yang beredar di Twitter.[Twitter/@MBS_alasmi999]
Menurut netizen yang ikut menggunakan tagar, aksi ini ditujukan karena Turki campur tangan urusan internal kerajaan, ketika Saudi sedang mereformasi ekonominya.
Penggunaan tagar juga disertai dengan gambar atau daftar produk Turki yang dijual di pasar Saudi.
Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Pengamat: Erdogan Terus Menekan Saudi
Menurut Bloomberg, target boikot produk pro pemerintah Saudi adalah produk dari Pinar Sut Mamulleri Sanayii AS dan Ulker Biskuvi Sanayi AS, yang memiliki pabrik di Arab Saudi dan menguasai pasar biskuit Saudi.
Selain mitra dagang senilai US$ 4,8 miliar atau Rp 69 triliun, Arab Saudi juga salah satu pemasok wisatawan besar bagi pariwisata Turki. Menurut Alaraby.co.uk, kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Turki sebesar 650 ribu orang pada tahun lalu.
Gambar yang beredar di media sosial Twitter dari tagar #No_to_Turkey_Travel_and_products. [Twitter/@ghalia990]
"Sejak negara kita diserang dengan sengit oleh media resmi dan pernyataan provokatif Erdogan, tugas bangsa kami adalah mendesak boikot segala produk Turki sebagai balasan serangan ini," kata salah satu pengguna yang dikutip Saudi Gazette.
Pemerintah Turki belum menanggapi boikot produknya di Saudi dan apakah boikot berpengaruh secara signifikan kepada Turki.
Baca: KTT G20, Erdogan ke Saudi: Sebut Nama Pembunuh Jamal Khashoggi
Netizon pro pemerintah Arab Saudi tampaknya kesal dengan pernyataan media Turki dan Erdogan atas skandal pembunuhan Jamal Khashoggi.
Presiden Erdogan dan media pro pemerintah Turki sering melontarkan pernyataan retoris kepada otoritas Arab Saudi, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman secara tidak langsung, atas pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat pada 2 Oktober lalu.