TEMPO.CO, Jakarta - Thomas Markle, mertua Pangeran Harry, mengirimkan sepucuk surat permohonan kepada Ratu Elizabeth II, 92 tahun, agar mau menjadi perantara atas kerenggangan hubungannya dengan putrinya, Meghan Markle, 37 tahun.
Dikutip dari Reuters, 17 Desember 2018, Thomas mengatakan sudah berbulan-bulan ini dia kesulitan berkomunikasi dengan putrinya. Pesan singkat yang dikirimkan Thomas pada putrinya, nyaris tak pernah berbalas.
“Saya sangat menghargai apapun yang dia (Ratu Elizabeth) dapat lakukan dan saya rasa dia mau turun tangan menyelesaikan masalah keluarga. Seluruh keluarga, baik itu keluarga kerajaan atau apapun itu, mereka melakukan hal yang sama yakni pasti berkumpul pada hari-hari libur akhir tahun,” kata Thomas.
Baca: Risiko Kehamilan Geriatri Seperti yang Dialami Meghan Markle
Istri Pangeran Harry, Meghan Markle, menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan Presiden Fiji Jioji Konrote di Grand Pacific Hotel di Suva, Fiji, Selasa, 23 Oktober 2018. Meghan yang sedang hamil muda mulai menunjukkan perut buncitnya. Ian Vogler/REUTERS
Baca: Meghan Markle Pintar Mengambil Hati Keponakannya dengan Cara Ini
Dia menceritakan, bukan hanya pesan yang tak berbalas, Meghan juga belum mengirimkannya kartu ucapan Selamat Natal, padahal dia berharap bisa membangun hubungan baik dengan Meghan.
“Tolong hubungi saya,” kata Thomas mendesak putrinya.
Dia menekankan sangat menyayangi putrinya dan rindu mendapatkan balasan pesan singkat dari Meghan. Dia sudah tak sanggup menanggung rindu yang tak tertahankan ini.
Meghan dan Pangeran Harry sedang menantikan anak pertama mereka yang diperkirakan akan lahir pada musim semi 2019. Thomas pun mendoakan proses persalinan bakal berjalan lancar. Rencananya, Thomas ingin melihat cucunya nanti.
“Saya rasa Meghan akan menjadi ibu yang hebat,” kata Thomas.
Thomas menampik tudingan yang menyebut Meghan terkadang bersikap kasar. Dia mengenal Meghan sebagai orang yang sangat sopan karena dia telah dibesarkan di panggung Hollywood.
Thomas mengatakan Meghan memang sosok yang suka berkuasa, tetapi dia tidak pernah bersikap kasar. Istana Kensington menolak berkomentar atas curahan hati ayah mertua Pangeran Harry ini.