TEMPO.CO, Jakarta - Asisten menteri di kabinet Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengundurkan diri akibat skandal prostitusi alias sugar baby.
Andrew Broad mengundurkan diri dari jabatannya setelah media New Idea memberitakan tentang dirinya yang menggunakan situs prostitusi Seeking Arrangement saat bertugas ke Hong Kong.
Baca:Swedia Berhasil Atasi Prostitusi, Begini Caranya
Broad yang sudah menikah diberitakan menghubungi situs yang dikategorikan buruk tersebut untuk mendapatkan layanan dari seorang perempuan. Setiap pengguna harus membayar jasa layanan.
Di situs ini Broad berkenalan dengan perempuan yang usianya 20 tahun lebih muda dari dirinya dengan inisial Sweet Sophia Rose dan disapa Amy.
Amy mengungkapkan pertemuannya dengan Broad di restoran Aqua yang mewah di Hong Kong. Keduanya makan malam bersama.
Nationals MP Andrew Broad shock 'sugar baby' secret: https://t.co/ALVWjUlT80 pic.twitter.com/U48M5XqTZk
— New Idea magazine (@NewIdeamagazine) December 16, 2018
Baca: Agen Secret Service Pengguna Jasa PSK 'Dilucuti
Broad kemudian menyarankan Amy menyewa kamar untuk mereka berdua.
Amy mengaku berpura-pura mengiyakan, namun kemudian ia pergi meninggalkan Broad karena tidak suka dengan tingkah lakunya.
Menurut Amy, Broad juga berbohong tentang usianya dan selalu menggambarkan dirinya seperti James Bond.
"Saya tidak dapat memahami seseorang seperti dia berada di posisi yang berkuasa dan pembuat keputusan untuk negara," kata Amy seperti dikutip dari news.com.au, Senin, 17 Desember 2018.
Baca: Skandal Seks Oxfam, Presiden Haiti: Harga Diri Kami Terinjak
Menanggapi pemberitaan dirinya, Broad mengatakan Amy boleh jadi terlibat aktivitas kriminal dan dia sudah melaporkan perempuan itu ke polisi.
Atasan Broad, Deputis Perdana Menteri Michael McCormack menerima pengunduran diri Broad.
"Sehubungan dengan dugaan kasus, adalah pantas Broad mengundurkan diri sebagai asisten menteri untuk deputi perdana menteri," McCormack dalam pernyataannya via surat elektronik.
Pengunduran diri menteri di kabinet Morrison akibat tersandung prostitusi terjadi hanya beberapa jam setelah pemerintah Australia membahas outlook anggaran dalam 10 tahun ini dan rencana pemilu pada Mei 2019.