TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seribu orang berkumpul di jantung kota Strasbourg, Prancis sebagai bentuk penghormatan kepada para korban tewas dan luka-luka dalam aksi penembakan di sebuah pasar Natal di kota itu. Tercatat lima korban tewas dalam insiden itu.
Tidak sedikit dari mereka yang berkumpul meneteskan air mata. Mereka meletakkan bunga tanda duka cita dan lilin di bawah sebuah pohon Natal di Kleber Square, pusat kota Strasbourg.
"Kami berada di sini untuk memperlihatkan kalau kami tidak menyerah dan kami akan terus melanjutkan hidup," kata Jonathan, 25 tahun, warga Strasbourg yang ikut berkumpul di kota, seperti dikutip dari asiaone.com, Senin, 17 Desember 2018.
Baca: Presiden Prancis Utus Menteri Dalam Negeri ke Lokasi Penembakan
Acara berkabung ini dikoordinir oleh sejumlah lembaga HAM setempat dengan persetujuan dari otoritas kota Strasbourg. Dalam acara itu, didendangkan lagu-lagu duka cita, musik dan pembacaaan puisi. Massa yang berkumpul juga secara spontan menyanyikan lagu kebangsaan Prancis.
"Fanatisme telah menusuk jantung kota Strasbourg, sebuah wilayah yang menjadi ibu kota HAM. Kami menolak segala jenis ujaran kebencian dalam memerangi kekuatan gelap," kata Christine Panzer, pengkoordinir acara.
Baca: 4 Serangan Teror yang Pernah Terjadi di Prancis
Sebelumnya pada hari Minggu kemarin, otoritas berwenang mengumumkan korban tewas akibat penembakan pada Selasa 11 Desember 2018, bertambah satu orang. Dengan begitu, total lima tewas dalam insiden itu.
Korban kelima yang tewas adalah seorang warga negara Polandia, 36 tahun, yang tinggal di kota Strasbourg. Pelaku penembakan, Cherif Chekatt, 29 tahun, tewas ditembak aparat kepolisian Prancis pada Kamis, 13 November 2018 dalam sebuah perburuan yang melibatkan 700 pasukan keamanan.