Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palestina - Israel Kecewa Pengakuan Australia Atas Yerusalem

image-gnews
Taman Nasional Kota David di Yerusalem [Sputniknews]
Taman Nasional Kota David di Yerusalem [Sputniknews]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Palestina dan Israel kompak mengutarakan kekecewaan atas pengakuan Australia terhadap status Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel.

Australia tengah menyiapkan untuk membuka kantor dagang dan pertahanan di Yerusalem setelah secara resmi mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, seperti diumumkan oleh PM Scott Morrison pada Sabtu kemarin, menurut laporan Russia Today, yang dikutip pada 17 Desember.

Baca: Australia Akui Yerusalem Barat Sebagai Ibu Kota Israel

Namun Australia baru akan memindahkan kedutaan besarnya hanya setelah kesepakatan solusi dua negara tercapai. Sampai kesepakatan tercapai, Australia akan menahan keputusan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Namun kedua pihak Palestina dan Israel sama-sama kecewa dengan Australia.

Scott Morrison, Perdana Menteri Australia. Sumber: Reuters/asiaone.com

Menteri Luar Negeri Palestina menolak dan mengecam keputusan tersebut dan menuduh Morrison bias dan pilih kasih kepada Israel, demi keuntungan lobi Zionis di Australia.

"Pengakuan Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel harus disertai pengakuan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina," kata Menlu Riyad al Maliki.

Baca: Australia Pindah Kedutaan ke Yerusalem, Indonesia Bereaksi

Pernyataan sama diungkapkan oleh Komite Eksekutif PLO Hanan Ashrawi yang menuduh pemerintah Australia memanfaatkan hak rakyat Palestina untuk menyogok Zionis demi mendapat dukungan pemilu.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan keputusan Australia sebagai langkah awal yang tepat. Namun sejumlah politikus Israel berpendapat lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Klarifikasi Dubes Australia Soal Pindah Kedutaan ke Yerusalem

"Seluruh Yerusalem adalah ibu kota abadi kami," kata anggota parlemen Israel (Knesset) dari partai Likud, Yuli Edelstein. Sementara pejabat pemerintahan yang enggan disebut identitasnya kecewa atas keputusan setengah-setengah Australia dan ia mengharapkan lebih.

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, di Suntec Convention Centre, Singapura, Rabu, 14 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres

Scott Morrison sebelumnya mengisyaratkan ingin mengakui seluruh Yerusalem sebagai ibu kota Israel, namun dikecam oleh politikus dalam negeri. Tokoh oposisi Bill Shorten menyatakan pengakuan atas Yerusalem sebagai kemunduran memalukan dari janji kampanye, dan menuduh Scott Morrison menempatkan kepentingan politik pribadi di atas kepentingan nasional Australia.

Sebelumnya mantan perdana menteri Australia, Malcolm Turnbull, menyatakan pemerintah Scott Morrison harus mempertimbangkan pemindahan kedutaan besar Australia di Israel ke Yerusalem karena beresiko bagi Australia.

Baca: Turnbull Sebut Relokasi Kedubes Australia ke Yerusalem Beresiko

Dilaporkan Brisbane Times, Turnbull memperingatkan keputusan ini bisa memancing reaksi yang sangat negatif bagi negara tetangga Australia dan beresiko bagi kepentingan nasional.

"Tidak diketahui apakah pemindahan (kedubes Australia) akan dilakukan, namun itu akan memancing reaksi yang sangat negatif di Indonesia," kata Turnbull di sela pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Bali saat membahas prospek relokasi kedubes Australia di Israel ke Yerusalem pada Oktober lalu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

2 menit lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

1 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

2 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

8 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

15 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

16 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

17 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

17 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

20 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

21 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.