Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR AS Desak Myanmar Bebaskan Dua Jurnalis Reuters

image-gnews
Ekspresi wartawan Reuters, Kyaw Soe Oo (kiri) dan Wa Lone, saat keluar dari ruang sidang setelah menjalani sidang vonis di Yangon, Myanmar, Senin, 3 September 2018. Keduanya divonis 7 tahun penjara karena dinilai melanggar Undang-Undang Rahasia Myanmar terkait dengan pemberitaan etnis Rohingya. AP Photo/Thein Zaw
Ekspresi wartawan Reuters, Kyaw Soe Oo (kiri) dan Wa Lone, saat keluar dari ruang sidang setelah menjalani sidang vonis di Yangon, Myanmar, Senin, 3 September 2018. Keduanya divonis 7 tahun penjara karena dinilai melanggar Undang-Undang Rahasia Myanmar terkait dengan pemberitaan etnis Rohingya. AP Photo/Thein Zaw
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - DPR AS mendesak pemerintah Myanmar untuk membebaskan jurnalis Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, yang dipenjara satu tahun yang lalu.

Anggota DPR memilih 394 banding 1 suara untuk resolusi yang menyerukan pembebasan Wa Lone, 32 tahun, dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, yang dinyatakan bersalah pada September karena dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi Myanmar dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara, menurut laporan dari Reuters, yang dikutip pada 16 Desember 2018.

Baca: Dipenjara 7 Tahun, Ini Ucapan 2 Jurnalis Reuters soal Myanmar

Kasus ini telah menimbulkan pertanyaan di antara sejumlah pemimpin politik di Amerika Serikat dan Eropa, pendukung hak asasi manusia dan PBB tentang kemajuan Myanmar menuju demokrasi.

Tekanan DPR tidak mengikat, tetapi dimaksudkan untuk menyampaikan pesan yang kuat kepada pemerintah Myanmar bahwa anggota Kongres AS menginginkan kedua jurnalis dibebaskan.

Activists hold the newly released Time Magazine cover at a rally, calling for the release of imprisoned Reuters journalists Wa Lone and Kyaw Soe Oo, one year after they were arrested, in Yangon, Myanmar December 12, 2018. REUTERS/Myat Thu Kyaw

Resolusi itu juga menyebut kampanye militer Myanmar terhadap Rohingya adalah genosida. Dalam laporan yang dikeluarkan pada 27 Agustus, para penyelidik AS mengatakan militer Myanmar melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap Rohingya dengan niat genosida dan untuk pertama kalinya secara eksplisit menyerukan kepada pejabat Myanmar untuk menghadapi tuduhan genosida atas kampanye militer.

Namun Departemen Luar Negeri AS, belum menggunakan istilah genosida dalam pernyataan resminya.

Kedutaan Myanmar di Washington tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar terhadap resolusi Dewan Perwakilan Rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Wartawan Reuters Divonis 7 Tahun, Pemimpin Dunia Mengecam Mynamar

Militer di Myanmar membantah tuduhan mereka telah melakukan genosida terhadap Rohingya dan mengatakan tindakannya adalah bagian dari perang melawan terorisme.

Satu suara yang menolak resolusi berasal dari anggota DPR Andy Biggs, seorang Republikan dari Arizona. Diminta untuk mengomentari pemungutan suara Biggs, Daniel Stefanski, juru bicara anggota kongres, tidak secara langsung menjawab pertanyaan soal Biggs tetapi mengatakan penindasan berkelanjutan Rohingya di Myanmar adalah tidak manusiawi dan menyerukan kepada pemerintahan Trump untuk menggunakan tekanan diplomatik maksimum untuk mengakhiri genosida dan menuntut pembebasan dua jurnalis Reuters.

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS

Dua jurnalis Reuters, yang mengaku tidak bersalah, mengatakan mereka diserahkan makalah oleh polisi sesaat sebelum mereka ditahan, dan seorang saksi polisi bersaksi bahwa kasus mereka telah direncanakan.

Baca: Kasus Jurnalis Reuters - Rohingya, Investasi Asing Myanmar Turun

Dua jurnalis Reuters ditahan setelah menyelidiki pembunuhan 10 pria dan anak laki-laki Rohingya sebagai bagian dari respon militer terhadap serangan pemberontak.

Pengacara dua wartawan telah mengajukan banding terhadap vonis dan hukuman mereka. Sidang banding dua jurnalis Reuters dijadwalkan digelar pada 24 Desember.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

1 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar Saat Sidang Parlemen Dunia

1 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar Saat Sidang Parlemen Dunia

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

2 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

2 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

3 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


Rumah Jurnalis di Labuhanbatu Diduga Dibakar OTK Usai Liputan Soal Peredaran Narkoba

6 hari lalu

Tim Labfor Polda Sumut Olah TKP Dirumah Junaidi, Sabtu (22/3/2024). Dok. Junaidi Marpaung
Rumah Jurnalis di Labuhanbatu Diduga Dibakar OTK Usai Liputan Soal Peredaran Narkoba

Jurnalis Junaidi Marpaung mengaku mendapat ancaman di media sosial setelah liputan soal peredaran dan transaksi narkoba.


Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

7 hari lalu

Polisi melakukan olah TKP dugaan teror bom di sekitar rumah kediaman Jurnalis senior Papua Victor Mambor di kelurahan Angkasapura Kota Jayapura Papua (TEMPO/AJI Jayapura)
Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

8 hari lalu

Antoinette Lattouf. Dok. Antoinette Lattouf
Petinggi Kantor Berita ABC Australia Dituntut Mundur karena Pecat Jurnalis Pengkritik Israel

Staf lembaga penyiaran publik Australia ABC menuntut pengunduran diri kepala konten, Chris Oliver-Taylor atas pemecatan jurnalis Antoinette Lattouf


Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

8 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi yang sekarang kosong terlihat di tepi danau Inya Yangon, 4 Juli 2009. REUTERS/Louis Charbonneau
Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu