TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok HAM Israel mengklaim tentara Israel menembak mati seorang pemuda Palestina difabel dari jarak 80 meter. Kelompok HAM juga mengunggah video untuk menyangkal pembelaan militer Israel (IDF) yang mengklaim bahwa korban tewas dalam bentrokan.
Russia Toda melaporkan, 13 Desember 2018, kelompok HAM Israel B'Tselem mengunggah video baru yang menunjukkan Mohammed Habali, 22 tahun, ditembak mati oleh tentara Israel pada awal Desember di kota Tul Karm, Tepi Barat.
Sebelumnya, IDF mengatakan mereka melepaskan tembakan karena pasukan hendak melerai bentrokan yang terjadi di daerah tersebut.
Baca: Bocah 4 Tahun Tewas oleh Peluru Israel di Perbatasan Gaza
Militer mengklaim bahwa kerusuhan terjadi setelah puluhan orang Palestina melemparkan batu pada saat tentara tiba di Tul Karm.
"Pasukan menanggapi dengan metode pengendalian kerusuhan dan kemudian tembakan peluru tajam," kata IDF.
Tetapi video B'Tselem, yang menyertakan rekaman dari kamera CCTV yang berbeda, menunjukkan bukti lain.
"Ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada bentrokan antara penduduk dan tentara di sekitar tempat di mana Habali ditembak," kata B'Tselem.
Rekaman CCTV yang diunggah kelompok HAM Israel. [YouTube / btselem via RT.com]
Media Israel Haaretz melaporkan, kamera keamanan di salah satu restoran merekam detik-detik penembakan Mohammed Habali. Pukul 2.24 dini hari, sekelompok pemuda sedang tidur di kedai kopi dan sekitar 30 tentara di seberang.
Sementara ada tiga orang lainnya di sepanjang jalan, namun dalam rekaman tidak menunjukkan adanya lemparan batu, tidak ada kelompok besar yang berkeliaran. Yang terlihat adalah tiga tentara bergerak maju, di depan sisa unit mereka. Satu tembakan terdengar dari jarak jauh, dan satu tembakan lagi berasal dua tentara yang diduga menembak secara bersamaan.
Baca: Dukung Palestina, Siswa Yahudi Berlutut Saat Lagu Israel Diputar
Dua tentara mendekat ke restoran a-Sabah dan berhenti sekitar 80 meter. Pasukan kemudian menembak empat atau tembakan ke arah pemuda yang berdiri di depan restoran dan mereka berupaya melarikan diri. Habali, adalah orang terakhir yang lari kemudian ditembak di bagian kepala dari belakang," tutur B'Tselem, dikutip dari Russia Today.
Habali yang terlihat membawa tongkat dan berjalan di sisi lain jalan, jatuh ke tanah, tersungkur.
Terlihat sesaat kemudian dia mencoba mengangkat kepalanya, sebelum akhirnya tewas. Pemuda lainnya dipukul di bagian kaki. Para tentara itu lantas pergi dengan terburu-buru.
Pemuda Palestina difabel tersebut dibawa ke rumah sakit Tul Karm dan dinyatakan tewas.
Dalam sebuah pernyataan kepada Haaretz minggu ini, Unit Juru Bicara IDF mengatakan polisi militer telah menggelar penyelidikan atas kasus ini dan mengklaim operasional tentara di Tul Karm digelar untuk mengatasi kerusuhan.
"Sebagai tanggapan, para prajurit menggunakan peralatan pelerai kerusuhan dan menembakan peluru. Dilaporkan bahwa satu orang Palestina tewas dan yang lainnya terluka. Ketika tentara menyelesaikan penyelidikannya, kesimpulan dari penyelidikan akan diperiksa oleh jaksa militer. Insiden ini juga sedang diperiksa di tingkat komando," kata Juru Bicara IDF.
Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel
B'Tselem telah merilis pernyataan bahwa pihaknya mengambil rekaman video dari empat kamera keamanan yang terpasang di tiga bangunan terpisah di sepanjang jalan menunjukkan bahwa daerah itu sangat sepi dan tidak ada bentrokan di sana dengan tentara Israel. Rekaman video dan keterangan saksi mata yang dikumpulkan oleh B'Tselem dari orang-orang yang berada di dekat Habali tidak menunjukkan tanda-tanda adanya "gangguan", lemparan batu atau penggunaan tindakan pengendalian massa.
"sebaliknya, para tentara terlihat berjalan dengan tidak terburu-buru, orang-orang Palestina terlihat berbicara di antara mereka sendiri, dan kemudian para prajurit menembak kepala Khabali dari jarak yang cukup jauh. Tembakan yang tidak didahului oleh peringatan, tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran hukum," kata kelompok HAM Israel.