TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan di sebuah pasar natal, kota Strasbourg pada 11 Desember 2018 telah menambah panjang daftar aksi teror yang terjadi di Prancis. Rentetan teror dan aksi penembakan ini membuat pemerintah Prancis menaikkan tingkat keamanan.
Berikut empat dari beberapa teror dan penembakan yang pernah terjadi di Prancis dalam tiga tahun terakhir seperti dikutip dari news.sky.com, Kamis, 13 Desember 2018.
Baca: Presiden Prancis Utus Menteri Dalam Negeri ke Lokasi Penembakan
7 January 2015
Dua pelaku menggunakan topeng melepaskan tembakan membabi-buta ke kantor majalah mingguan Charlie Hebdo. Penyerangan ini menewaskan 12 orang, diantaranya editor majalah bernama Stephane Charbonnier.
Para penyerang melarikan diri sehingga ratusan aparat kepolisian dikerahkan untuk melakukan pencarian. Serangan ini telah mendorong simpati masyarakat dengan melakukan aksi jalan yang juga diikuti para pemimpin dunia.
13 November 2015
Serangkaian serangan teror terjadi di ibu kota Paris yang diklaim oleh kelompok Islamic State. Aksi penembakan dan bom bunuh diri dilakukan sekitar pukul 9.20 sampai 9.50 malam.
Tiga bom bunuh diri diledakkan saat berlangsungnya pertandingan sepak bola persahabatan Jerman - Prancis di Stade de France in Saint-Denis kota Paris. Presiden Prancis yang ketika itu dipimpin oleh Francois Hollande, dikawal ketat demi keamanan.
Serangan teror tak cukup di Stade de France in Saint-Denis. Pada saat yang sama seorang pelaku melepaskan tembakan membabi-buta ke arah sebuah bar dan restoran.
Penembakan juga dilakukan di klub malam Bataclan saat kelompok musik Eagles of Death Metal sedang naik panggung. Sejumlah pelaku menggunakan sabuk bom bunuh diri untuk menghancurkan tempat itu dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan penonton.
Baca: Penembakan di Prancis, 1 tewas dan 6 Cedera
14 July 2016
Serangan teror kembali terjadi di kota Nice, Prancis pada 14 Juli 2016. Pelaku penyerangan menggunakan truk tronton dan menabrakkannya ke kerumunan massa yang sedang merayakan Bastile Day. Massa yang sedang melihat kembang api, mendadak panik dan lari kocar-kacir menyelamatkan diri. Sebanyak 86 orang tewas dalam penyerangan ini. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab.
26 Juli 2018
Pastur Jacques Hamel, 85 tahun, yang sedang memimpin sebuah misa di sebuah gereja Katolik dibunuh dua laki-laki bersenjata yang menerobos masuk gereja. Kedua pelaku diduga bagian dari kelompok ISIS. Mereka tidak melakukan penembakan, tetapi menyuruh pastur Hamel berlutut dan menggorok lehernya. Keduanya juga menikam satu orang lainnya.