TEMPO.CO, Jakarta - Peramal buta asal Bulgaria, Baba Vanga, telah meramal sejumlah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dikabarkan ramalan-ramalannya 85 persen akurat.
Dilansir dari Mirror.co.uk, 12 Desember 2018,sebelum dia meninggal pada usia 86 tahun, Baba Vanga juga membuat prediksi lain tentang bagaimana dunia akan berubah selamanya, termasuk di tahun 2164 ketika dia mengklaim bahwa hewan akan menjadi setengah manusia, dan pada tahun 2288 ketika dia mengatakan perjalanan waktu bisa dilakukan.
Baca: Peramal Buta Asal Bulgaria Prediksi Kiamat di Tahun 5079
Di antara ramalan-ramalannya bahkan benar-benar terjadi, seperti bencana kapal selam nuklir Kursk, teror 9/11, hingga konflik Suriah.
Kapal selam Kursk milik Rusia yang tenggelam di Laut Barents dan menewaskan 118 awak.[The Moscow Times]
Pada 1980 Baba vanga meramalkan bahwa pada Agustus 1999 "Kursk akan ditutupi dengan air dan seluruh dunia akan menangisinya".
Kursk adalah kapal selam Rusia yang tenggelam di Laut Barents pada 12 Agustus 2000, menewaskan semua penumpang.
Kemudian pada 1989, Baba Vanga berkata, "Mengerikan! Mengerikan! Saudara-saudara Amerika akan jatuh setelah diserang oleh burung-burung besi. Serigala akan melolong di semak-semak, dan darah tak berdosa akan tercurah."
Pada 11 September 2001, pesawat-pesawat yang dibajak oleh teroris menghantam World Trade Center di New York, menewaskan ribuan orang.
Baca: Ramalan-ramalan Masa Depan Peramal Buta Asal Bulgaria
Baba juga memperingatkan bahwa upaya pembunuhan terhadap empat kepala negara pada tahun 2010 akan menjadi salah satu penyebab dimulainya Perang Dunia III.
Beberapa orang menolak prediksi ini dan dianggap keliru karena banyak orang meyakini kepala negara seperti Obama, Sarkozsky, Netanyahu, Vladimir Putin dan Gordon Brown.
Namun, pengamat mencatat bahwa pemimpin Hamas Mahmúd al-Mabhouh dibunuh di Dubai pada 19 Januari 2010 dan pemimpin Polandia Lech Kaczynski ditemukan tewas misterius pada 10 April 2010.
Kolonel Libya Muammar Gaddafi tewas pada 20 Oktober 2011 dan Saddam Hussein meninggal beberapa tahun sebelumnya pada 30 Desember 2006.
Muammar Qadhafi. REUTERS/Zohra Bensemra
Semua terkait dengan Arab Spring yang Baba katakan akan memicu peristiwa yang akan membawa konflik global berikutnya. Salah satunya perang saudara Suriah.
Sebelum dia meninggal, peramal membuat ramalan mengerikan tentang kebangkitan senjata nuklir.
Baba dilaporkan meramalkan invasi tahun 2016 di Eropa oleh ekstremis Muslim, konflik yang dia prediksi akan dimulai dengan Arab Spring pada tahun 2010.
Dia juga memperingatkan tentang konflik di Suriah di mana "Muslim akan menggunakan perang kimia melawan Eropa".
Prediksi itu sama menakutkannya dengan serangan gas Sarin yang diduga dilakukan atas perintah pemimpin Suriah Bashar al-Assad.
Anak-anak menerima perawatan medis setelah pasukan rezim Assad diduga melakukan serangan gas beracun ke kota Duma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 7 April 2018. Media pemerintah Suriah membantah jika militer telah meluncurkan serangan kimia. Fadi Abdullah/Anadolu
Para ahli teori konspirasi juga percaya Baba Vanga telah memprediksi Brexit, bahkan memprediksi lebih jauh dengan mengatakan bahwa Eropa seperti yang kita tahu sekaran "tidak ada lagi" pada akhir 2016.
Baba Vanga juga meramalkan bahwa Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump, akan menghadapi krisis yang akan "menjatuhkan negara itu".
"Setiap orang akan menaruh harapan pada dirinya untuk mengakhirinya, tetapi sebaliknya akan terjadi: dia akan membawa negara itu jatuh dan konflik antara Utara dan Selatan akan meningkat," prediksi Baba Vanga.
Beberapa berspekulasi "Utara dan Selatan" bisa berarti Korea Utara dan Selatan.