TEMPO.CO, Riyadh – Pemerintah Qatar tidak mengirim delegasi level pemerintahan tertinggi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerjasama Teluk ke - 39 atau Gulf Cooperation Council. Padahal, pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah mengundang Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani untuk menghadiri pertemuan tahunan ini.
Baca:
Qatar mengirim Menteri luar Negeri, Soltan Bin Saad Al-Muraikhi sebagai pemimpin delegasi, yang digelar pada 9 Desember di Riyadh, seperti dilansir Aljazeera.
“Qatar telah membuat keputusan sendiri dan telah menghadiri pertemuan (tahun lalu) di Kuwait sementara para pemimpin dari negara yang memboikot tidak hadir,” kata Ahmed Bin Saeed AlRumaihi, direktur Informasi di kemenlu Qatar seperti dilansir Reuters pada Ahad, 9 Desember 2018 waktu setempat.
Baca:
Hubungan Qatar dan negara anggota GCC menegang pasca boikot yang dilakukan terhadap negara itu pada 2014. Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memboikot Qatar pada Juni 2017. Keempat negara itu menuding Qatar mendukung terorisme.
Baca:
Qatar membantah tuduhan itu dan mengatakan upaya boikot itu hanyalah upaya untuk melanggar kedaulatan negaranya.
GCC merupakan forum yang dibentuk pada tahun 1980an untuk mempersatukan sejumlah negara Arab dan mengimbangi dua negara dominan di kawasan Teluk yaitu Irak dan Iran. Dewan ini beranggotakan enam negara yaitu Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Organisasi ini bertemu tiap tahun untuk membahas berbagai kerjasama dan urusan regional.
Baca:
Pemerintah AS telah menekan pemerintah Saudi agar mau berdamai dengan Qatar dan membangun persatuan antara sesama negara Teluk. AS berharap GCC bisa mengimbangi aktivitas Iran di Timur Tengah.