TEMPO.CO, Washington – Kantor penasehat khusus Amerika Serikat, Robert Mueller, melansir pernyataan bahwa bekas penasehat keamanan nasional Presiden Donald Trump, yaitu Michael Flynn memberikan kerja sama substansial dalam penyelidikan terkait kemungkinan terjadinya kolusi antara tim kampanye Trump dan sejumlah orang Rusia.
Baca:
Dalam dokumen penjelasan ke pengadilan, kantor Mueller mengatakan Flynn membantu investigasi terkait hubungan atau koordinasi antara pemerintah Rusia dan individual terkait tim kampanye Trump pada pilpres AS 2016.
Dokumen itu juga menyebut, Flynn juga disebut menyediakan informasi pertama mengenai konten dan konteks dari interaksi antara tim transisi Trump dan pejabat pemerintah Rusia.
Mengutip 19 wawancara antara Flynn dengan kantor Mueller dan jaksa penuntut federal lainnya, seperti dilansir CNBC, kantor Mueller meminta hakim federal untuk tidak menghukum Flynn ke penjara.
Baca:
Jaksa juga menyebut Flynn memberikan bantuan terkait investigasi kriminal lainnya meskipun informasi detil soal ini diberi stabilo hitam agar tidak membocorkan proses penyelidikan yang sedang berlangsung.
Bekas jaksa federal David Weinstein mengatakan bagian dokumen yang diberi tinta hitam kemungkinan menunjukkan adanya tuntutan hukum terhadap orang-orang di sekitar Trump. Ini juga menimbulkan keraguan bahwa investigasi Mueller bakal segera berakhir.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan bekas penasehat keamanan nasional, Michael Flynn. USA Today
“Itu pasti terkait pada orang-orang lain yang diyakini terlibat dalam konspirasi keseluruhan atau kolusi yang sedang diinvestigasinya,” kata Weinstein. “Jika dia (Mueller) nyaris kelar dengan investigasinya maka selayaknya tidak ada bagian dokumen yang diberi tinta hitam.”
Baca:
Flynn hanya sempat menduduki jabatannya selama 24 hari. Dia mengaku bersalah pada Desember 2017 karena berbohong kepada FBI mengenai kontaknya dengan Rusia. Dia akan dihukum di Pengadilan Distrik Columbia pada 18 Desember 2018.
Flynn merupakan satu-satunya bekas anggota pemerintahan Trump yang mengaku bersalah karena melakukan kejahatan, yang terungkap dalam investigasi Mueller yang meluas mengenai upaya Rusia untuk mempengaruhi pilpres AS 2016. Investigasi ini juga menyelidiki kemungkinan adanya kolusi oleh para pembantu Trump.
Investigasi Mueller ini bisa mengancam masa jabatan Trump sebagai Presiden. Sejauh ini, ada 32 orang terjaring dalam investigasi dan tiga perusahaan Rusia. Mueller diperkirakan bakal menyelesaikan investigasi ini pada tahun depan.
Baca:
Mueller juga telah menuntut bekas manajer Trump, Paul Manafort, dan deputi kampanye, Rick Gates. Bekas pengacara Trump, Michael Cohen, juga terkena investigasi ini dan akhirnya mengaku bersalah pada pekan lalu. Cohen mengaku berbohong kepada Kongres terkait rencana Trump membangun apartemen di Moskow.
Trump berulang kali menuding investigasi Mueller sebagai perburuan penyihir atau witch hunt. Dia membantah melakukan kolusi dengan orang Rusia. Pemerintah Rusia membantah melakukan intervensi dalam pilpres AS.