TEMPO.CO, Buenos Aires – Presiden Cina, Xi Jinping, memberikan dukungan kepada Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, yang sedang menghadapi tekanan dunia internasional pasca terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Baca:
Xi bertemu MBS, yang merupakan panggilan putra mahkota, di sela-sela pertemuan G20, yang berlangsung pada Jumat pagi, 30 November 2018 di Buenos Aires, Argentina.
Menurut pernyataan dari kementerian Luar Negeri Cina, Xi mengungkapkan pandangan strategis dan perspektif jangka panjang.
“Cina mendukung Arab Saudi dengan kukuh terkait diversifikasi ekonomi, dan reformasi sosial, dan menyediakan dukungan mengenai isu inti,” kata Xi seperti dilansir kemenlu Cina dan dipublikasikan media SCMP pada 30 November 2018.
Baca:
Pernyataan itu tidak menyebut mengenai pembunuhan Khashoggi dan konflik bersenjata yang masih berlangsung di Yaman. Dalam konflik itu, pasukan Arab Saudi memimpin koalisi bersama pasukan Uni Emirat Arab.
Menurut media Saudi Press Agency, MBS dan Xi berbicara mengenai kerja sama kedua negara dan cara-cara mengharmonisasikan Visi Arab Saudi 2030. Visi itu berisi rencana diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung pada minyak. Visi ini bisa terkait dengan proyek raksasa Cina Jalur Sutra Baru atau yang lebih dikenal Belt and Road Initiative.
Baca:
Kedua pemimpin juga disebut membicarakan soal suplai minyak Saudi ke Cina dan kerja sama investasi saling menguntungkan.
Baca:
Tekanan terhadap Arab Saudi menguat untuk segera mengungkap kasus pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi termasuk menghukum dalangnya. Pada Kamis, 29 November 2018, Kanada mengenakan sanksi kepada 17 orang warga Saudi yang diduga terlibat pembunuhan, yang direncanakan oleh lembaga intelijen Arab Saudi yaitu Direktorat Intelijen Umum. Saudi telah membentuk komite yang dipimpin MBS untuk merombak institusi ini.