TEMPO.CO, Jakarta - George H. W. Bush, presiden ke-41 Amerika Serikat dan ayah eks Presiden George W Bush meninggal pada usia 94 tahun. Bush menjadi presiden AS pertama yang hidup hingga usia 94 tahun.
Sebagai veteran terakhir Perang Dunia II yang pernah menjabat sebagai presiden, ia adalah negarawan yang mampu membawa AS dari ancaman Perang Dingin.
Baca: Trump Tak Hadiri Pemakaman Barbara Bush
Dilansir dari New York Times, 1 Desember 2018, George Herbert Walker Bush yang lahir pada 12 Juni 1924 meninggal pada 30 November, berselang delapan bulan setelah kematian istrinya Barbara Bush pada usia 73 tahun.
Mantan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush (kanan) diberi ucapan selamat oleh putranya, mantan Presiden AS George W. Bush (paling kiri), istrinya Barbara Bush, dan partner tandemnya Mike Elliott, pada hari ulang tahunnya yang ke-90 , di Kennebunkport, Maine, Amerika Serikat, Kamis (12/6). AP/All Veteran Parachute Team, Kenneth Wasley
Bush menderita penyakit Parkinson yang memaksanya menggunakan kursi roda dalam beberapa tahun terakhir.
Pada April, sehari setelah pemakaman istrinya, Bush dirawat di rumah sakit karena infeksi. Pada 2013 ia telah didagnosis bronkitis.
Baca: Dukung Anak Leukemia, Bush Senior Gunduli Rambut
George H. W. Bush adalah seorang Republik yang menjabat presiden AS pada periode 1989 hingga 1993 melengkapi 40 tahun pengabdiannya kepada negara. Bush yang merupakan pilot AL selama Perang Dunia II pernah ditembak jatuh di Pasifik pada 1944. Dia merupakan generasi terakhir Perang Dunia II yang menjabat sebagai presiden AS.
Mantan presiden AS George H.W Bush dan anaknya juga mantan presiden AS George W.Bush
Sebelum menjabat presiden, Bush pernah menjadi anggota Kongres dua periode dari Texas, Dubes AS untuk PBB, Ketua Komite Nasional Republik, Dubes Amerika Serikat untuk Cina, Direktur CIA dan Wakil Presiden di bawah pemerintahan Ronald Reagan.
Baca: Dirawat di Rumah Sakit, Bush Masih Semangat
Pada Januari 1991 George H. W. Bush membentuk pasukan koalisi global untuk mengusir Irak dari Kuwait, mengirim ratusan ribu pasukan dalam kampanye militer yang penuh kemenangan sehingga membuat banyak orang Amerika melupakan kekalahan Amerika Serikat dari Perang Vietnam.