TEMPO.CO, Kiev – Pemerintah Ukraina mulai melarang pria dewasa berkewarganegaraan Rusia untuk memasuki negara itu dari perbatasan kedua negara.
Baca:
Pernyataan itu disampaikan Kepala Layanan Perbatasan Ukraina, Petro Tsygykal dalam wawancara di televisi lokal pada Jumat, 30 November 2018.
“Mulai hari ini, Ukraina membatasi orang asing masuk terutama warga negara Federasi Rusia. Warga negara Rusia berusia 16 – 60 tahun dilarang masuk,” kata Tsygykal seperti dilansir Reuters pada Jumat, 30 November 2018.
Baca:
Ukraina telah menerapkan Undang Undang Darurat Militer sejak awal pekan menyusul konflik yang memanas dengan negara tetangga Rusia. Pada akhir pekan lalu, pasukan penjaga pantai Rusia menangkap tiga kapal milik Ukraina dengan dua kapal merupakan kapal militer bersenjata artileri.
Baca:
Ini terjadi saat kapal Ukraina berusaha melewat Selat Kerch, yang dikontrol Rusia dalam perjalanan dari Laut Hitam menuju Laut Azov, yang dihubungkan oleh selat itu.
Hingga kini, Rusia menolak melepas ketiga kapal perang itu dan menuding Ukraina sengaja membuat plot untuk menimbulkan ketegangan diantara kedua negara.
Sejumlah negara Barat seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan AS berupaya meminta Rusia agar segera melepas ketiga kapal dan krunya.
Baca:
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membatalkan rencana pertemuan terjadwal dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires karena insiden ini. Trump menyebut penahanan kapal itu membuat situasi saat ini kurang tepat bagi AS dan Rusia untuk bertemu.
Kondisi ini dimanfaatkan Australia untuk mengatur pertemuan PM Scott Morrison dengan Trump, seperti dilansir SMH. Keduanya bakal membahas isu terutama isu ekonomi terkait perdagangan kedua negara. Morrison mengatakan KTT G20 telah bermanfaat besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara anggotanya.