TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah siap melanjutkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 jika ada bukti yang kredibel.
"Pemerintah telah menyatakan bahwa jika bukti yang kredibel muncul dan temuan meyakinkan kami bahwa kami dapat menemukan pesawat yang hilang, kami akan mempertimbangkan kembali," ujar Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook, seperti dilaporkan dari Channel News Asia, 30 November 2018.
Baca: Potongan Bangkai Pesawat Diduga MH370 Kembali Ditemukan
"Kami tidak sepenuhnya menutup kemungkinan melanjutkan misi pencarian, tetapi pemerintah tidak dapat terus mencari tanpa petunjuk yang kredibel, tanpa bukti kuat," kata Loke selama rapat parlemen pada Kamis 29 November.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook.[The Star]
Pesawat MH370 yang membawa 239 orang menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia.
Baca: Pilot Ini Klaim Rusia Sembunyikan MH370 di Pangkalan Antariksa
Misi pencarian laut yang dilakukan selama hampir tiga tahun untuk menemukan pesawat yang hilang di Samudra Hindia, meliputi 120.000 kilometer persegi melibatkan Australia, Cina dan Malaysia.
Tentara mengamati bagian kabel yang terdapat di potongan benda diduga bagian pesawat MH370 di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand, 24 Januari 2016. Potongan itu rencananya akan dibawa ke Bangkok untuk dipelajari lebih lanjut. REUTERS/Surapan Boonthanom
Misi lain yang dilakukan oleh Ocean Infinity, sebuah perusahaan eksplorasi bawah laut yang berbasis di AS, dihentikan pada 29 Mei tanpa ada temuan signifikan.
Loke mengatakan akan bertemu dengan kerabat awak MH370 dan penumpang yang dilaporkan telah menemukan potongan puing baru dari pesawat dan berencana menyerahkannya kepada pemerintah.
Baca: 5 Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370
Dilaporkan dari Reuters, Kamis, 29 November 2018, total ada sekitar 27 pecahan bangkai pesawat telah dikumpulkan dari berbagai tempat di dunia, namun hanya tiga serpihan sayap pesawat yang tersapu sampai ke Samudera Hindia. Otoritas Malaysia belum mengkonfirmasi apakah sayap itu berasal dari MH370.