TEMPO.CO, Jakarta - Warga Korea Selatan memiliki liburan aneh yakni mencari pelarian dari rutinitas kehidupan sehari-hari dengan masuk penjara selama 24 jam.
Penjara buatan ini bernama The Prison Inside Me. Liburan yang tidak biasa itu dikenai tarif sebesar US$ 90 atau Rp 1,3 juta untuk bisa tinggal di sel isolasi selama 24 jam.
Baca: Eks Tentara Elit Guatemala Dihukum Lebih dari 5000 tahun Penjara
Sejak dibuka pada 2013, penjara palsu yang terletak di Hongcheon, telah menampung 2000 lebih pekerja dan mahasiswa yang sedang stres dan mencari pelarian dari budaya akademik dan kerja yang sangat berat di Korea Selatan, seperti dilaporkan dari Mirror.co.uk, 28 November 2018.
Di dalam dinding penjara ada larangan penuh untuk komunikasi apapun, termasuk ponsel, jam, dan bahkan cermin.
Pelanggan The Prison Inside Me membayar Rp 1,3 juta untuk tinggal di sel penjara isolasi selama 24 jam.[REUTERS]
Pelanggan mengatakan kesendirian total memungkinkan mereka untuk bersantai dan melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan mereka yang sangat sibuk.
Baca: Cerita Penjara Rahasia di Yaman, Tempat Menyiksa Para Tahanan
Total 28 sel seluas lima meter persegi, penghuni menghabiskan sebagian besar liburan di sebuah ruangan dengan buku, matras yoga dan tombol panik, tetapi mereka juga dapat mengambil bagian dalam kegiatan kelompok spiritual jika mereka mau.
Para penghuni juga mengenakan pakaian penjara tradisional dan disajikan makanan melalui lubang pintu sel yang terkunci.
Penghuni penjara buatan The Prison Inside Me melarikan diri dari rutinitas sehari-hari Korea Selatan.[REUTERS]
Sebuah studi dari Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) menemukan bahwa Korea Selatan bekerja rata-rata 2.000 jam pada tahun 2017, membuatnya sebagai penduduk yang paling banyak bekerja di negara Asia.
Baca: Cerita Memprihatinkan Penjara Napiter Terbesar di Eropa
Tingkat bunuh diri Korea Selatan juga termasuk salah satu yang tertinggi di dunia, dua kali lipat dari AS.
"Ironisnya, rasanya penjara ini memberi saya rasa kebebasan," tutur salah satu pelanggan berusia 28 tahun, Park Hye-Ri.
Penghuni penjara bisa mengikuti kegiatan kelompok spiritual.[REUTERS]
Pendiri The Prison Inside Me, Noh Ji-Hyang, mengatakan inspirasi untuk penjara tiruan berasal dari suaminya, seorang jaksa lokal yang sering bekerja sekitar 100 jam per minggu.
"Awalnya orang-orang mengatakan akan sesak jika berada di sel penjara. Tetapi setelah mereka tinggal, mereka mengatakan ini bukan penjara, penjara yang sebenarnya adalah tempat mereka kembali," kata Ji-Hyang.