TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, yang mengimbau agar umat Katolik tidak pergi ke gereja, telah menambah panjang daftar ucapan Duterte yang mengundang kontroversi.
Selain himbauan agar tak ke gereja, Duterte juga menghibau umat Katolik agar lebih baik membangun kapel sendiri di rumah.
"Anda (lebih baik) membangun kapel sendiri di rumah dan berdoa di sana. Anda tidak harus pergi ke gereja untuk membayar para idiot ini. Ketika seseorang dibaptis, Anda harus membayar, ketika seseorang meninggal, Anda harus membayar," kata Duterte pada Senin, 26 November, dalam sebuah pidato di Kota Davao, seperti dilaporkan Rappler 27 November 2018.
Ini bukan kali pertama Duterte membuat pernyataan kontroversi. Berikut tiga pernyataan dan tindakan Presiden Duterte yang menuai kontroversi.
Baca: Rodrigo Duterte Ancam Bunuh Uskup Jika Terlibat Narkoba
Pertama, Duterte dalam pidato pada pembukaan acara ‘National ICT Summit’ di Kota Davao pada Jumat malam, 22 Juni 2018, menyebut Tuhan bodoh. Ucapan itu disampaikan ketika dia membicarakan soal Adam dan Hawa serta Alkitab.
“Kejahatan disebut lahir saat Adam memakan buah yang diberikan Hawa. Siapa Tuhan bodoh ini. Orang ini pasti sangat bodoh. Anda menciptakan sesuatu yang sempurna lalu Anda memikirkan sebuah peristiwa yang akan menggoda dan menghancurkan kualitas dari ciptaan Anda,” kata Duterte dalam pidato itu seperti dilansir Manila Standard, pada Juni 2018.
Baca: Duterte Mau Filipina Hanya Beli Senjata dari Israel, Kenapa?
Kedua, Duterte dalam pidato pada pembukaan acara ‘National ICT Summit’ di Kota Davao pada Juni lalu, juga menyebut Tuhan kesepian.
“Saya baru menyadari akhir-akhir ini Tuhan itu kesepian. Mungkin karena tidak ada perempuan di sisinya,” kata Duterte.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencium seorang TKW Filipina di Korea Selatan. Youtube
Ketiga, Presiden Duterte pernah melakukan tindakan kontroversi dengan melakukan aksi cium bibir pada dua pekerja perempuan Filipina dalam acara komunitas pekerja Filipina di Korea Selatan pada Juni 2018.
Presiden Duterte menanyakan apakah perempuan yang menerima hadiah buku darinya mau memberinya ciuman sebagai imbalan. Awalnya, ia memberi gestur untuk mendaratkan ciuman pipi. Namun setelah selesai, ia berlanjut memberikan gestur ciuman bibir.
Aksi cium bibir tersebut menuai kritikan netizen karena dianggap hanya mencari kesempatan. Terlebih lagi Duterte melakukan aksinya dalam acara resmi negara.