TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Jerman memvonis 14 tahun penjara kepada Sergei W., atas tindakannya melakukan teror bom pada bus tim sepak bola Borussia Dortmund atau BVB pada tahun lalu. Pengadilan menyebut, tindakan terdakwa adalah bagian dari skema untuk mendatangkan uang.
Identitas lengkap Sergei tidak dipublikasi. Otoritas menyebutnya laki-laki keturunan Jerman - Rusia berusia 29 tahun. Terdakwa telah mengakui perbuatannya, merakit bom ditepi jalan pada April 2017. Akibat perbuatannya, satu orang pemain sepak bola mengalami luka-luka.
Baca: Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan
Terdakwa berkeras, tindakannya untuk mencari uang, bukan melukai atau membunuh orang. Namun dia telah dituntut telah berupaya melakukan pembunuhan, menciderai orang dan menyebabkan sebuah ledakan.
Di pengadilan, terdakwa telah mengekspresikan penyesalan atas serangan yang dilakukannya. Dia mengatakan tidak bermaksud melukai siapa pun dan tujuannya semata untuk memicu jatuhnya harga saham BVB sehingga dia bisa menuai keuntungan.
Baca: Ancamam Teror Bom di Jerman, Festival Musik Rock Dibatalkan
"Rencana peledakan telah disusun dalam waktu yang cukup lama. Terdakwa telah bertindak serakah sehingga tidak mempertimbangkan tindakannya bisa membunuh orang-orang di dalam bus," kata hakim Peter Windgaetter, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 28 November 2018.
Borussia Dortmund hendak bertanding dalam sebuah Liga Champions melawan AS Monaco ketika ledakan bom terjadi. Bom meledak saat bus pembawa tim sepak bola berjalan menuju stadion BVB, salah satu stadion terbesar di Jerman dengan kapasitas 80 ribu penonton. Pertandingan terpaksa dibatalkan akibat serangan ini.