TEMPO.CO, Jakarta - Human Rights Watch (HRW) meminta Argentina untuk menggunakan klausa kejahatan perang dalam konstitusinya untuk menyelidiki peran Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman atas dugaan pelangaraan HAM di Yaman dan Jamal Khashoggi.
Konstitusi Argentina mengakui yurisdiksi universal untuk kejahatan perang dan penyiksaan, yang berarti otoritas peradilan dapat menyelidiki dan mengadili kejahatan HAM yang dilakukan di negara manapun.
Baca: Tiga Dugaan Kesalahan Jamal Khashoggi di Mata Arab Saudi
Dilaporkan dari Reuters, 27 November 2018, Human Rights Watch telah mengirim permohonan penyelidikan ke hakim federal Ariel Lijo. Namun kantor Lijo maupun Kejaksaan Agung Argentina belum berkomentar terkait permohonan HRW.
Seorang wanita menggendong putranya yang mengalami malnutrisi di pusat pengobatan malnutrisi di Sanaa, Yaman, 7 Oktober 2018. Amal Hussein menjadi potret kengerian perang Yaman, yang telah membawa negara ini menuju kehancuran dan krisis kemanusiaan terburuk. REUTERS/Khaled Abdullah
Direktur HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Sarah Leah Whitson mengatakan, kelompok hak asasi internasional membawa kasus ini ke Argentina karena Pangeran Mohammed, atau yang dikenal sebagai MBS, akan menghadiri pembukaan KTT G20 minggu ini di Buenos Aires.
Baca: Kasus Jamal Khashoggi, MBS Gelar Kunjungan Luar Negeri Pertama
"Kami menyerahkan informasi ini kepada jaksa Argentina dengan harapan mereka akan menyelidiki keterlibatan dan peran MBS atas dugaan kejahatan perang di Yaman, serta penyiksaan terhadap warga sipil, termasuk Jamal Khashoggi," kata Whitson kepada Reuters.
Media Argentina mengutip sumber pejabat peradilan yang mengatakan sangat tidak mungkin bahwa pihak berwenang akan mengambil kasus terhadap putra mahkota, penguasa de facto Arab Saudi.
Pendemo memegang poster dengan gambar wartawan Saudi, Jamal Khashoggi di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 25 Oktober 2018. REUTERS
Negara-negara Barat telah mendesak penghentian kampanye militer yang dipimpin Arab Saudi di negara tetangga Yaman, yang diluncurkan oleh Pangeran Mohammed, ketika krisis kemanusiaan di Yaman semakin parah.
Sebelumnya kasus-kasus yang memanfaatkan yurisdiksi universal berhasil diselesaikan, terutama pada tahun 1998 ketika Hakim Spanyol Baltasar Garzon memerintahkan penangkapan mantan diktator Cile Augusto Pinochet saat berada di London.
Baca: 4 Sisi Gelap Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post dan seorang pengkritik putra mahkota, di konsulat Saudi di Istanbul enam minggu lalu telah menekan hubungan Arab Saudi dengan Barat dan merusak citra Pangeran Mohammed bin Salman di luar negeri.