TEMPO.CO, Jeddah – Pemerintah Arab Saudi membantah tudingan dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat bahwa negara itu melakukan penyiksaan terhadap sejumlah tahanan.
Baca:
“Laporan baru-baru ini oleh Amnesty International dan Human Rights Watch tidak berdasar,” kata kementerian Media Arab Saudi seperti dilansir oleh Arab News pada Sabtu, 24 November 2018.
Kementerian mengatakan laporan dari dua lembaga pembela Hak Asasi Manusia itu tidak akurat atau dibuat-buat.
Seperti dilansir Reuters, AI dan HRW menuding pemerintah Arab Saudi melakukan penyiksaan terhadap aktivis perempuan, yang ditahan sejak Mei 2018. Para aktivis juga disebut mengalami pelecehan seksual.
Baca:
Ada sekitar 12 orang aktivis perempuan yang ditahan karena mempromosikan hak mengendarai mobil. Mereka juga meminta diakhirinya peran pria sebagai pelindung atau guardianship.
Saat ini ada sekitar 6 aktivis perempuan yang masih ditahan. Penahanan mereka mengikuti penangkapan sejumlah aktivis pria seperti tokoh agama, dan tokoh intelektual September 2017. Ini merupakan bagian dari upaya meredam sikap oposisi terhadap Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman.
Baca:
Tudingan bahwa pemerintah Arab Saudi menyiksa tahanan pria dan wanita muncul ditengah2 merebaknya kasus pembunuhan kolumis Washington Post di kantor Konjen Arab Saudi di Istanbul, Turki.