TEMPO.CO, Wool – Kelompok pembela hak hewan meminta PETA sebuah desa di Inggris untuk mengubah nama untuk membantu mempromosikan veganisme dan melawan kekejaman terhadap hewan. Veganisme adalah semangat untuk bersikap ramah dan tidak mengeksploitasi terhadap hewan.
Baca:
Aktivis dari PETA mengirim surat kepada otoritas lokal di desa Wool meminta mereka mengganti nama kota menjadi Vegan Wool. PETA merupakan singkatan dari People for the Ethical Treatment of Animals.
Aktivis beralasan perubahan nama ini akan membuat desa Wool menjadi sorotan sekaligus mempromosikan kebaikan kepada domba, yang menghasilkan bahan baku benang wol.
“Langkah ini dilakukan setelah dua hasil investigasi dari PETA Asia dipublikasikan dan mengungkap kejahatan terhadap domba di industri wol Inggris,” begitu dilansir ABC News pada Jumat, 23 November 2018.
Baca:
“Mengubah nama Wool menjadi Vegan Wool tidak hanya menginspirasi orang lokal mencari tahu pakaian yang dibuat dari cara yang bebas dari kekejaman tapi juga menunjukkan sedikit belas kasihan kepada domba yang menderita karena bulunya diambil untuk benang wol,” begitu dilansir Elisa Allen, direktur PETA, dalam pernyataan.
Menurut Allen, PETA mendorong para tokoh untuk melakukan ini dan membuat preseden yang baik untuk menghormati hewan agar dicontoh oleh daerah lainnya di Inggris.
Para fotografer dan warga mengabadikan aksi tiga aktivis PETA yang memprotes penggunaan kulit hewan sebagai busana dalam Paris Fashion Week, di depan Menara Eiffel, Paris, Prancis, Selasa, 25 September 2018. Dalam aksinya, mereka hanya mengenakan pakaian dalam dengan topeng berbentuk kelinci. REUTERS/Benoit Tessier
PETA menawarkan selimut gratis yang ramah hewan jika warga desa setuju dengan perubahan ini. Organisasi pembela hak hewan ini memiliki moto “hewan bukan untuk dikenakan”.
Foto:
Soal permintaan ini, para tokoh desa menyebut permintaan PETA itu keliru. “Jika mereka melihat sejarah dari Wool, mereka akan melihat desa ini tidak terkait dengan industri wool,” kata salah satu tokoh kepada Dewan Parish Wool seperti dilansir media Dorset Echo.
Tokoh ini mengaku sulit untuk membayangkan warga bakal mau mengubah nama desa ini. Mereka akan membahasnya dalam pertemuan dewan desa pada 17 Desember 2018.
Foto:
Menurut ABC News, Dewan County Dorset tidak berminat untuk mengganti nama desa ini. “Kami sangat banggan dengan warisan dan nama unik tempat yang ada. Ini sudah ada sejak zaman Saxon,” kata juru bicara dewan menanggapi permintaan PETA seperti dilansir ABC News.