Trump juga menegaskan kembali dukungannya untuk Arab Saudi dan mengatakan AS bermaksud akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi dan menyebut kerajaan sebagai sekutu besar terlepas dari kasus pembunuhan Khashoggi.
Komentar itu dikecam oleh para pejabat intelijen Amerika dan anggota parlemen dari kedua partai politik besar.
Ketua komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker menulis di Twitter "Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat hari ketika Gedung Putih akan bekerja sebagai perusahaan hubungan masyarakat untuk Putra Mahkota Arab Saudi."
Baca:
Selain itu anggota DPR senior dari Partai Demokrat, Bob Menendez, bersama dengan Corker menulis surat kepada Trump yang menuntut pemerintahannya untuk menentukan apakah pembunuhan jurnalis itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Khashoggi merupakan jurnalis dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post yang menghilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Setelah berminggu-minggu menyangkal, Arab Saudi mengakui Khashoggi tewas di gedung diplomatik.
Investigasi oleh Turki menunjukkan tim pembunuh Jamal Khashoggi pergi ke konsulat dan menjelajahi Belgrad Forest di Istanbul dan mencoba untuk menutupi bukti di konsulat.
Komunitas internasional menolak untuk menerima klaim Saudi bahwa pembunuhan itu bukan pembunuhan terencana.
Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan semua rincian kasus harus diungkapkan, termasuk yang memberikan instruksi untuk pembunuhan terencana.
Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), diperiksa petugas saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal sebagai kolumnis surat kabar dan komentator yang kritis terhadap rezim Arab Saudi saat ini, Mohammed bin Salman. Courtesy TRT World/Handout via Reuters
Trump mengatakan dia bisa mengenakan sanksi terhadap Arab Saudi, tetapi juga mengisyaratkan dia tidak ingin merusak hubungan bilateral.
Pekan lalu, AS memberi sanksi kepada 17 orang yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi, termasuk Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammad al-Otaibi.
ANADOLU I MIS FRANSISKA DEWI