TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah senator dari partai Republik mendesak pemerintahan Amerika Serikat Donald Trump untuk memasukkan Venezuela dalam daftar negara pendukung teroris.
Jika Trump memenuhi desakan para senator Republik ini, maka Venezuela menjadi negara kelima yang masuk dalam daftar negara pendukung teroris Amerika Serikat setelah Korea Utara, Iran, Sudan, dan Suriah.
Baca: IMF Sebut Inflasi 1 Juta Persen, Venezuela Redenominasi Bolivar
Menurut sumber Reuters, Selasa, 20 November, keputusan final untuk memasukkan Venezuela dalam daftar negara pendukung teroris belum ada.
Dengan masuknya Venezuela dalam daftar negara pendukung teroris, maka hal itu berdampak pada pembatasan bantuan ekonomi AS dan memerintahkan pembatasan bantuan keuangan di negara yang menderita parah dengan hiperinflasi, imigrasi massal, dan kelangkaan pangan dan obat-obatan.
Senator Republik Marco Rubio yang melakukan tekanan kepada pemerintah sejak lama meminta tindakan tegas pemeritnah pada presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Rubio dan dua senator Republik lainnya bahkan menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada September lalu yang isinya mendesak pemerintahan Trump memasukkan Venezuela dalam daftar negara pendukung terorisme.
Baca: Krisis Ekonomi di Venezuela, Sekolah Kehilangan Murid
Veneuzela juga dituding memiliki jaringan dengan milisi Hizbullah di Lebanon dan Pasukan Bersenjata Revolusi Kolombia atau FARC. Namun tidak ada bukti.
Pemerintahan Trump sejak 2017 telah melakukan sejumlah sanksi terhadap pemerintah Venezuela yang dipimpin Maduro atas tudingan merongrong demokrasi. Pada 1 November lalu, presiden Trump menandatangani perintah eksekutif terhadap gangunan ekspor emas Venezuela.
"Rezim ini benar-benar paham bahwa dunia semakin kecil untuk mereka. Dan dengan tekanan seperti itu dibutuhkan untuk benar-benarn mengubah pikiran rezim. Sanksi merupakn efeknya," kata pejabat senior Amerika Serikat.
Baca: Hiperinflasi di Venezuela, 1 Ekor Ayam Dihargai 14 juta
Venezuela belum menanggapi desakan senator Republik Amerika Serikat untuk memasukkan negara itu dalam daftar teroris. Presiden Venezuela Maduro pernah mengatakan dia menjadi korban perang ekonomi yang dipimpin Amerika Serikat.