TEMPO.CO, Ankara – Terungkapnya kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, membuat pemerintah Turki mendesak pemerintah Arab Saudi untuk mengungkap dalang dibalik perintah pembunuhan itu.
Baca:
Soal Jamal Khashoggi, Jerman Setop Jual Senjata Canggih ke Saudi
Sejak beberapa waktu terakhir ini, sejumlah pejabat tinggi Turki termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, meminta agar para pelaku pembunuhan diekstradisi ke Turki untuk menjalani proses pengadilan.
Desakan pemerintah Turki ini mendapat tanggapan di jejaring sosial Twitter. “Muncul tagar dengan sentimen anti-Turki yang menjadi trending topik di Twitter pada Ahad malam,” begitu dilansir media asal Turki, Yeni Safak, pada Senin, 19 November 2018 waktu setempat.
Baca:
Media ini melansir ada dua tagar yang isinya satu menyerukan boikot kegiatan turisme ke Turki. Dan satu tagar lagi mengungkap dukungan kepada Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman.
Menurut media ini, sejumlah pengguna Twitter yang meramaikan tagar ini adalah bots, yang merupakan program komputer. Ini terlihat dari indikasi awal yang menunjukkan akun-akun itu menggunakan gambar profil yang sama yaitu MBS, sebutan putra mahkota.
Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, bersama tunangannya memasuki rumahnya di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Courtesy A News/Handout via REUTERS
“Salah satu cuitan berbunyi,’Tidak bersikap sama dengan pengkhianatan’. Dan cuitan lainnya dengan menggunakan nama akun @abuoenad mengatakan,’Bagaimana kita menghormati mereka yang tidak menghormati para pemimpin kita?”
Baca:
Ada juga akun @t800800 yang mencuit foto bendera Turki yang disilang garis hitam. Cuitan ini tertanggal 19 November 2018 dan mendapat tanda suka 429 kali.
Jurnalis senior Jamal Khashoggi tewas di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Seperti dilansir Anadolu, otoritas hukum Saudi menetapkan 21 orang tersangka dengan 11 orang telah mendapat tuntutan hukum. 5 orang terdakwa dituntut dengan hukuman mati.
Baca:
Hingga kini, jasad Khashoggi belum diketahui keberadaannya. Pemerintah Turki menduga ada upaya untuk menghilangkan jasad Jamal Khashoggi. Pemerintah Arab Saudi belum menjelaskan soal ini meskipun ada sejumlah permintaan dari negara Barat seperti Inggris, Prancis, Jerman, serta AS.