TEMPO.CO, Jakarta - Media Turki menyebut tim kedua yang tiba di Istanbul untuk membantu menghapus jejak pembunuhan Jamal Khashoggi, diduga orang dekat Putra Mahkota Uni Emirat Arab dan eks politikus Fatah Palestina.
Mohammed Dahlan, ketua tim pembersih yang dikirim ke Turki, disebut sebagai orang dekat Putra Mahkota UEA Muhammed bin Zayed, menurut laporan Yeni Safak, 19 November 2018.
Baca: Terlalu Mengerikan, Trump Enggan Dengar Rekaman Jamal Khashoggi
Dahlan, yang berasal dari Palestina, memainkan peran aktif membentuk tim pembersih yang terdiri dari empat orang yang bertugas menghapus semua jejak pembunuhan Jamal Khashoggi, menurut sumber kepada media Turki pro Presiden Erdogan, Yeni Safak.
Mohammed Dahlan.[Hurriyet]
Tim yang sama yang dikirim oleh Dahlan ke Istanbul diduga berada di balik pembunuhan anggota senior Hamas Mahmood al Mabhih pada 2010, menurut sumber keamanan kepada Yeni Safak.
Mohammed Dahlan, mantan kepala keamanan untuk Otoritas Palestina yang juga dikenal sebagai Pembunuh Bayaran dari Timur Tengah, adalah mediator utama antara pemerintah UEA dan tim pembunuh di Yaman.
Baca: Trump Siap Publikasi Laporan Lengkap Pembunuhan Jamal Khashoggi
Tim yang tiba di Istanbul di mana mereka menghabiskan tiga malam dan berangkat dari Lebanon sehari sebelum pembunuhan pada 1 Oktober, telah memasuki gedung konsulat Arab Saudi pada hari pembunuhan Khashoggi, menurut rekaman kamera pengawas yang diperoleh otoritas Turki.
Polisi Turki memeriksa taman kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, Rabu, 17 Oktober 2018. Otoritas keamanan Turki mendapatkan rekaman suara dari jam tangan Apple yang dipakai Jamal Khashoggi. REUTERS/Kemal Aslan
Menurut laporan, penyidik Turki menemukan jejak hydrofluoric acid dan bahan kimia lainnya di dalam sumur di rumah konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, yang mengarah pada petunjuk bahwa tubuh Khashoggi dilarutkan dalam asam dan bahan kimia lainnya.
Setelah berminggu-minggu menyangkal keterlibatan kasus Jamal Khashoggi, Arab Saudi kemudian mengakui bahwa Khashoggi telah terbunuh di dalam konsulat, namun menyatakan keluarga kerajaan Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan.
Baca: Indonesia dan 3 Negara Ini Salat Gaib Bagi Jamal Khashoggi
Pada Kamis, Kejaksaan Arab Saudi mengumumkan telah mendakwa 11 dari 21 tersangka pembunuhan dan menuntut lima di antaranya dengan hukuman mati.
Reuters melaporkan sumber CIA menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Sumber tersebut mengatakan CIA telah memberi laporan kepada lembaga AS lain, termasuk Kongres, tentang penilaiannya atas kasus Jamal Khashoggi.