TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, menuduh beberapa media Turki merekayasa berita tentang negara-negara Teluk setelah muncul laporan dugaan keterlibatan UEA untuk menutupi pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Sebagian dari pers Turki yang berpengaruh telah memalsukan berita tentang negara-negara Teluk Arab, termasuk UEA. Pengalaman ini menunjukkan kepada kita bahwa rumor dan informasi palsu tidak pernah menjadi hasil dari kesimpulan logis atau bertanggung jawab, dan mereka merusak sumbernya sendiri dan menyebabkan hilangnya kepercayaan," tulis Gargash di Twitter, seperti dilaporkan dari Sputniknews, 19 November 2018.
Baca: Ketua Tim Pembersih Jejak Jamal Khashoggi dari Palestina?
Pernyataan Gargash muncul setelah surat kabar Turki Yeni Safak melaporkan, yang mengutip sumber, bahwa sekelompok empat orang diduga dikirim ke Istanbul untuk menutupi pembunuhan Khashoggi dan telah dikirim oleh mantan pemimpin gerakan Fatah Palestina Mohammed Dahlan. Surat kabar itu menggambarkan Dahlan sebagai pelaksana pembunuh utama Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed.
.
— . (@AnwarGargash) November 18, 2018
Menurut laporan Yeni Safak, Dahlan, yang berasal dari Palestina, memainkan peran aktif membentuk "tim pembersih" yang terdiri dari empat orang yang bertugas menghapus semua jejak pembunuhan Jamal Khashoggi, menurut sumber informasi yang berbicara kepada Yeni Safak.
Baca: Mike Pence: Amerika Tidak Akan Bela Pembunuh Jamal Khashoggi
Tim yang sama yang dikirim oleh Dahlan ke Istanbul dikatakan berada di balik pembunuhan anggota senior Hamas Mahmood al-Mabhih pada 2010, menurut sumber keamanan Yeni afak.
Mohammed Dahlan.[Hurriyet]
Mohammed Dahlan, mantan kepala keamanan untuk Otorita Palestina yang juga dikenal sebagai "Pembunuh Bayaran Timur Tengah", adalah mediator utama antara pemerintah UEA dan tim pembunuh di Yaman, menurut laporan Yeni Safak.
Pada 15 November, Kantor Jaksa Agung Saudi mengatakan Jamal Khashoggi tewas setelah disuntik dengan obat, dan tubuhnya telah dipotong-potong dan dikeluarkan dari konsulat. Arab Saudi menyampaikan total 21 orang telah ditahan.
Baca: Trump Siap Publikasi Laporan Lengkap Pembunuhan Jamal Khashoggi
Khaleej Times melaporkan Uni Emirat Arab menyambut baik temuan Jaksa Agung Arab Saudi pada investigasi Jamal Khashoggi.
Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA menghargai langkah-langkah yang diambil oleh Kerajaan Arab Saudi terhadap kasus ini serta langkah-langkah yang diambil untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang yang terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi.